Yasmin hanya menceritakan apa yang terjadi, minus beberapa hal tentu saja. Baru cerita seperti itu, Della dan Aira sudah banjir air mata. Mereka menyesal karena tidak bisa membantu Yasmin di masa-masa sulit. “Sudah janagn menangis,” kata Yasmin setelah menelan ludah susah payah. Dia meringis pelan melihat wajah kedua sahabatnya yang berantakan. Mengusap ingusnya dengan tisu, Della kembali menangis sambil bergumama tak jelas dan yang pasti, gumaman tak jelas itu ditujukan pada Yasmin. “Sekarang keadaan kamu gimana?” tanya Aira. Yasmin tersenyum menenangkan. “Aku baik-baik saja. Jangan khawatir.” pintanya. Tanpa diminta, Aira dan Della menghembuskan napas perlahan. Mereka terkejut bukan main mendengar penuturan Yasmin kenapa bisa sampai menikah dan sekarang hamil. “Beruntung suami ka