Pagi itu, Sheena memilih tetap berada di kamar dan enggan bergabung di meja makan untuk sarapan. Malas sekali dia bertemu dengan Leonard setelah tadi malam. Dia yakin jika pria itu akan datang ke kamarnya sebentar lagi dan mengucapkan kata-kata tidak menyenangkannya. Suara ketukan lembut memecah kesunyian. Sheena menoleh, sedikit terkejut. Bukan Leonard, pria itu tidak akan pernah repot-repot mengetuk. "Masuk," jawabnya lirih. Pintu kamar didorong ke dalam, jelas sekali bukan Leonard, tapi Rita yang datang membawa nampan berisi sarapan untuknya. "Selamat pagi, Nyonya. Saya diminta Tuan Leonard untuk membawakan sarapan anda ke kamar," ujar Rita seraya meletakkan nampan yang dibawanya ke meja kecil di samping sofa. "Kupikir dia yang akan datang ke sini menemuiku," ujarnya tanpa sadar

