Jangan Mati!

1467 Kata

Semua getaran udara seakan lenyap. Malam membeku, TES.. TES.. TES.. Satu, dua, tetes darah jatuh ke tanah. Darah merah, segar dan masih kental. Joe syok. Matanya membulat sempurna, dan bibirnya bergetar ternganga. Yang baru saja dilihatnya, terjadi terlalu cepat. ujung pedang Zaora menembus tubuh Naviza yang lunglai dalam kekangnya. Naviza, dia, berteriak, berteriak tanpa suara, bola matanya membulat terkejut bercampur sakit. Dia membisu, dengan air mata yang tak mampu menahan rasa sakitnya. Logam yang kini bersarang di perutnya terasa dingin, bergesekan dengan selaput organ yang teriris, darah muncrat, penuh, mengisi rongga perutnya. Sekujur tubuhnya menegang, meronta kesakitan. Perih yang luar biasa menjalar ke seluruh tubuhnya. Gerakan cepat Zaora mencabut pedangnya, sekali lagi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN