14.14: Fourteen

1054 Kata

Airin mengembungkan pipi bulatnya dengan memainkan kaki kecilnya di atas motor ojek online yang Nadil pesankan untuknya. Gadis pemilik rambut pendek seleher itu memicingkan mata ke arah tiang dengan tiga lampu di depan sana, yang masih berwarna merah. Di sekelilingnya, beberapa pengendara juga sama dengannya menunggu lampu yang tidak kunjung ijo itu.  Airin menghela kasar sembari menoleh ke samping kiri, lalu matanya tertuju pada sosok yang kini menatapnya kaget di dalam mobilnya. Airin yang awalnya biasa aja, perlahan mengerjap baru tersadar siapa sosok yang baru saja beradu tatap dengannya itu. "Syahid," Airin menelan salivanya kasar memperhatikan wajah Syahid yang nampak pucat dengan rambutnya yang tidak terurus. Hanya dibiarkan acak-acakan tidak teratur. Airin makin melebarkan matan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN