Damar menyembunyikan kepala di bawah bantal saat merasa terganggu dengan kebisingan yang terdengar dari luar. Entah dari mana, ia pun tidak tahu. 'BRAK! BRAK! BRAK! "Mas Damar! Mas. Bangun! Buka pintunya!" Kali ini, suara itu terdengar lebih jelas hingga ia pun terpaksa harus bangun. "Itu cewek satu, ngapain coba gedor-gedor jendela rumah orang di pagi buta kayak gini?" gerutunya sambil menoleh ke arah benda penunjuk waktu yang menempel di dinding. Di luar, Dania sedang melangkah kembali ke depan pintu utama setelah beberapa kali memukul jendela kamar sang pemilik rumah. "Bener-bener deh itu orang. Awas aja, kalau gak bangun juga, aku pecahin kaca rumahnya." Menggerutu dengan kesal. Tepat saat Dania sudah mengangkat tangan berniat untuk kembali menggedor pintu, benda itu terbuka. Da

