CHAPTER TWENTY SEVEN

1194 Kata

“Akhir bahagia ini milik kita.” . . . Cia mengusap lututnya yang panas karena terjatuh dari tangga. Untung saja lututya tidak luka. Hanya memerah saja tapi rasa sakitnya luar biasa. Alfaro yang melihat itu hanya menyilangkan kedua tangannya. “Azab untuk orang-orang yang gak mau dengerin pacarnya.” Cia mengerucutkan bibirnya. “Bantuin, sih! Jangan ceramah!” “Lah, yang ceramah siapa? Orang lagi ngomong! Makanya, kalo Mama Dedeh kultum subuh dengerin!” “Lah, gak ada hubungannya, kali!” “Hey! Berhentilah ngebacot wahai anak-anak muda!” teriak Bagas dari arah tangga yang berjalan bersama Nabila. “DIEM LO TOKEK!” omel Cia dan Alfaro bersamaan. Bagas menepuk bahu Alfaro agak keras, membuat Alfaro meringis kesakitan. “Lo harus liat, Al. Ada anak baru di kelas C. Namanya Freya. Cantik b

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN