Assalamualaikum.. Para santriwati semua.."
Suarah ustazah latifah memulai pelajaran hari itu.
Khadijah berusaha untuk memperhatikan pelajaran yang di berikan ustazah latifa. Ia tak ingin ustazah latifa kecewa kepadanya karena selama ini ustazah latifa sering membantunya.
Setelah beberapa jam lonceng berbunyi.
"Demikianlah pelajaran hari ini" ustazah latifa menutup materi hari ini
Semua santriwati masih duduk di bangkunya. Mereka belum berani keluar kelas sebelum ustazanya keluar.
"khadijah nanti temui saya diruangan saya" ustazah latifa kemudian keluar dari kelas.
Khadijah membereskan buku - bukunya dan memasukannya kedalam tasnya. Khadijah segera beranjak menuju ruangan ustazah latifah.
"Assalamualaikum, ustazah"
Ustazah latifa melihat kearah datangnya suara dan menjawab salam khadijah.
"Waalaikum salam, masuk khadijah, sini"
"ya, ustazah"
Khadijah masuk keruangan ustazah latifa. Dia duduk di depan meja ustazah latifa.
"Apa rencana mu setelah tamat nanti dijah"
"Saya ingin melanjutkan kuliah ustazah tapi sepertinya tak mungkin"
"mengapa bukankah ayah dan ibumu sudah mengizinkanya"
"iya ustazah, tapi rasanya saya tidak tega ustazah, mereka telah tua untuk berkerja lebih keras lagi"
"tapi ayah ibumu ingin kamu kuliahkan"
"saya masih memikirkanya ustazah"
"memikirkannya? apa maksud mu dengan memikirkannya" usazah latifah menatap dhijah heran.
"iya ustazah saya tak ingin menambah beban orang tua ustazah
"kamu sudah membicarakannya dengan orang tuamu"
"belum ustazah, saya ingin mencari waktu yang tepat"
"kamu yakin dengan keputusan mu"
"iya ustazah biarlah Aisah saja yang sekolah, insyaallah sampai kuliah"
"apapun keputusanmu ustazah akan mendukungmu".
"baik ustazah, kalu begitu saya pamit ustazah, assalamalakum"
"waalaikum salam"
dhijah kemudian menyalami ustaza latifa.
Kemudian khadijah pamit dan berjalan keluar ruangan. Dia berjalan menuju parkiran sepedanya.
Khadijah mengayuh sepedanya perlahan,ia masih memikirkan pembicaraannya dengan ustazah tadi. Seandaianya dia tidak kuliah apa yang akan dilakukannya. Karena asyik dengan fikiranya khadijah tak sadar dia sudah memasuki halaman rumahnya. Memang rumah khadijah tidak terlalu jauh.Khadijah langsung ke belakang rumahnya dan memasukan sepedanya.
"assalamualaikum"
"waalaikum salam," ibu menjawab dari dalam rumah.
Khadijah berjalan kearah ibunya dan menyalami ibunya.
"istirahatlah, shalat kemudian makan nak,"
"ya, bu, ayah di mana bu?"
" didepan, ada apa "
" ngak ada apa, bu"
"bu, dhijah ngak usah kuliah ya,"
"ngak usah kuliah, mengapa?"
"dhijah tak ingin membebani ibu dengan biaya kuliah yang cukup mahal"
"tapi kami masih kuat dan sanggup mengkuliahkanmu nak"
dhijah memeluk ibunya
"dhijah sayang ibu dan ayah, jadi dhijah tak ingin merepotkan ibu dan ayah lagi,dhijah ingin mandiri bu"
Ibu khadijah melepaskan pelukan anaknya.
"nanti kita bicarakan dengan ayahmu, sekarang shalatlah dulu dan jangan lupa berdoa semoga keputusan dhijah itu yang tepat"
"baik bu"
dhijah segera kekamarnya.
*****
Malam itu mereka berkumpul diruang depan. Dhijah dan Aisah baru saja membereskan meja makan.
"Dhijah" ibu memanggil khadijah.
"ya bu sebentar, dhijah cucu tanggan
dulu"
Tak lama kemudian khadijah menghampiri ibu dan ayahnya di ikuti aisyah.
"ada apa bu"
"kamu sudah membicarakanya dengan ayahmu tentang keputusanmu"
"keputusan apa" ayah menoleh kearah khadijah.
"ini yah, dhijah ngak jadi kuliah,"
"kenapa?"
"dhijah ingin mandiri yah, jadi ngak merepoti ayah lagi."
"ayah dan ibu ingin kamu kuliah"
"tapi biaya kuliah tidak sedikit bu, khadijah ingin ibu dan ayah tidak terlalu capek, biarlah aisah saja yang sekolah dan kuliah"
"tapi kami masih kuat membiayai kuliahmu dhijah"
"yah, kuliah itu tidak sebentar yah, lama dan biayanya banyak"
"dhijah, kami tak ingin anak - anak kami bodoh seperti kami" ibu menegahi dhijah dan ayahhya yang mulai panas.
"ayah, ingin kalian bisa berhasil dan hidup enak, tidak seperti saat ini" suara ayah terdengar pelan.
khadijah mendekati ayahnya dan duduk di depannya.
"dhijah akan berusaha yah, dhijah akan menambah ilmu sebelum mencari kerja jadi dhijah bisa dapat kerkerja jadi dhijah bisa dapat kerja yang lebih baik"
"Ayah ingin kau tetap kuliah"
" tapi yah "
Terdengar suara azan dari mesjid kampung kami dan ayah berdiri kemudian melangkah keluar.
" pikirkan lagi dhijah"
" ya, bu tapi ibu tolong bujuk ayah ya ? "
" tapi jika ayahmu tetap menyuruh kamu kuliah bagaimana?
"Dhijah akan ikuti permintaan ayah"
Mereka semua terdiam hanya suara azan dari mesjid yang terdengar.
Khadijah berdoa dan berharap kepada pemberi keputusan yang bijaksana