48. Hak Yang Sebenarnya

1416 Kata

“Ututu ...! Nyonya Dirgantara udah nggak tahan karena masih perawan?” Raut wajah Reygan benar-benar penuh candaan. Tapi ... semakin lebar senyum di wajahnya dan menganggap semua ini hanya lelucon saja, semakin besar amarah Wulan padanya. Gadis itu sangat sebal ketika kerisauannya dianggap hanya bahan lelucon oleh sang suami. “Kau menganggap ini lelucon?” tanya Wulan dengan sangat kesal. Reygan menggeleng. “Tidak juga?” “Lantas kenapa kau malah menertawakanku?” Wulan hendak menutup wajahnya dengan selimut tapi Reygan menahannya. “Jangan main sembunyi di balik selimut kalau ada apa-apa tuh! Bisa nggak ngomong ke sini? Di depan wajahku begini?” tantang Reygan seraya menahan selimut yang tadinya hendak digunakan oleh Wulan untuk menutup wajahnya. Pria itu pun menyentuh pipi sang ist

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN