part 6

1392 Kata
Suara dentingan sendok yang saling beradu dengan piring menjadi pertanda betapa nikmatnya makan malam di kediaman keluarga Park sekarang ini. Tak! Namun itu semua tak berlangsung lama saat si bungsu keluarga itu membanting keras sendok makannya membuat seluruh mata yang ada dimeja makan besar itu mengarah padanya. "Sayang ... Kenapa?"Jihyun yang paling pertama membuka suara. Bertanya lembut pada sang anak. "Paman Jinwoon---- "Jinwoon? Dia kenapa? kenapa kau tiba-tiba membicarakannya heum?"Tanya Jihyun. "Dia--"Jimin menunduk. "Dia selingkuh Eomma!" "PARK JIMIN!!"Sejeon spontan meninggikan suaranya. "Jangan asal bicara Jim ... Itu tak baik"Namjoon angkat bicara. "Aku, Jungkook dan Taehyung melihatnya sendiri berciuman dengan wanita asing di dalam mobilnya"Semuanya membeku. "Tidak mungkin---"Hoseok bergumam. "Apa kalian tau apa yang aku rasakan saat melihat anak seceria Jungkook begitu hancur?"Jihyun meremat erat sendok ditangannya. "Tapi Taehyung lebih hancur saat melihat kelakuan ayahnya sendiri dan Adiknya yang begitu terluka" "Cukup!!!"Jihyun menatap tajam putra bungsunya. "Eomma aku tak bisa diam saja "Jimin menunduk. "Kita kesana sekarang"Ujar Sejeon bangkit. "Namjoon dan Hoseok diam dirumah, biar Jimin yang ikut kami" Tambahnya. ▪ ▪ ▪ ▪ Keadaannya semakin tak terkendali saat Jihyun dan Sejeon datang ke Mansion Jeon. Sejeon menahan mati-matian istrinya yang amarahnya yang memberontak saat pertama kali bersitatap dengan Jinwoon yang terlihat begitu kacau. Sementara Yoora masih dengan ketidaktahuannya begitu bingung akan situasi yang terjadi antara Jihyun dan Jinwoon. Hingga Taehyung pulang dengan tatapan kosongnya. Yoora yang hendak bertanya apa yang terjadi segera mendekat ke arah putra ketiganya yang nampak kacau itu. "Tae---- "Bukankah Aku terlihat begitu menyedihkan Eomma?" Mata Taehyung memindai satu-persatu anggota keluarganya yang membeku. Bagi yang mengetahui semuanya sangat mengerti apa yang dikatakannya tapi tidak dengan yang tidak tahu sama sekali. "Tapi kalian lebih menyedihkan karena tidak tau apa yang telah diperbuat pria b***t itu!!!" Tunjuknya pada sang Ayah. "TAEHYUNG" plak! "Dimana rasa hormatmu pada ayahmu hah?!!!" Taehyung terkekeh miris dengan air matanya memegang pipi yang ditampar Ibunya. "Eomma"Lirihnya. Yoora tak sanggup menahan tangis. Jinwoon berjalan mendekat kearah putranya itu yang langsung dihindari dengan cepat oleh Taehyung. "Jangan pernah menyentuhku sedikitpun karena menatapmu saja sudah membuatku jijik padamu---- Bugh! Jihyun dan Sejeon hanya tak bisa berbuat banyak saat Jin mengangkat kerah sang adik hendak kembali memberi bogeman sebelum Jimin menarik Taehyung ke dalam dekapannya. "Sebenarnya apa yang terjadi?"Yoongi kehilangan kesabaran. Ibunya sudah terisak masuk kedalam pelukan sang Ayah. Namun Jinwoon masih setia bungkam. "Oke Cukup!" Suara Jihyun bergetar. "Jinwoon selesaikan semuanya sekarang. Katakan apa yang telah kau lakukan pada kedua putramu" "Kedua?"Yoongi bergumam. "Jadi ini semua juga ada hubungannya dengan Jungkook yang tiba-tiba mengurung dirinya dikamar?" Taehyung terkesiap lalu melepas kasar pelukan Jimin. "Hyung ... Dimana Jungkook?"Tanyanya tidak memperdulikan luka diwajahnya. "HYUNG JAWAB DIMANA ADIKKU?" Semua menatap Taehyung bingung kecuali Jimin. Taehyung tak peduli, ia langsung berlari menaiki anak tangga menuju kamar Adiknya. Dia sangat mengetahui watak adiknya lebih dari siapapun, Dan selama ini Taehyung tak pernah melihat tatapan adiknya yang begitu terluka. Kenapa ia bodoh sekali meninggalkan anak itu merasakan sakitnya sendirian. Tepat saat ia sampai didepan pintu kamar sang Adik, Taehyung membuka pintu itu tak sabaran namun pintu itu terkunci dari dalam membuatnya kalut. Dia hendak mendobraknya sebelum suara Ibunya menghentikannya. "Kookie ... Buka pintunya sayang"Suara Ibunya terdengar bergetar. "Jungkook kita semua perlu bicara,"Jin mengatur nafasnya tak sabaran. Jinwoon mendekat hendak mengeluarkan suara sebelum Taehyung menghentikan semuanya. "Setelah semua yang terjadi, kau pikir dia akan bersikap seperti biasa hah?"Sinisnya. "Taehyung jangan mulai"Yoora memperingati. Jinwoon tak ingin peduli, selama ini setiap putra bungsunya marah hanya dirinyalah yang mampu menenangkannya dan ia berharap kesalahannya tak merubah apapun. "Kita dobrak pintunya sekarang!"Yoongi yang dari tadi diam angkat bicara, semua mengangguk setuju. Brakk! Semuanya masuk dan mendapati kamar itu yang kosong melompong. "Kookie-ah?"Taehyung memanggil lirih. Jendela kamar itu terbuka dan Jinwoon segera mencari sosok sang anak kesana, Yoongi memeriksanya ke balkon dan Taehyung berjalan ke kamar mandi yang keran airnya terdengar. "Jungkook kau dimana?"Ujarnya memutar knop pintu kamar mandi itu namun terkunci. "Jungkook ada dikamar mandi!"Ujarnya membuat seluruh tatapan mata terarah kearahnya. "Aku akan masuk"Lanjutnya dengan sekali hentakan dari tubuhnya membuat pintu itu terbuka. Taehyung merasa jantungnya seakan berhenti berdetak setelahnya. Tau apa yang terjadi? Jungkook sudah memucat dengan bibir membiru dan tak sadarkan diri dengan seragam sekolah lengkap yang belum digantinya basah kuyup dalam bathub yang airnya sudah melimpah hingga mengalir jatuh kebawah. ▪ ▪ ▪ ▪ "APA KAU PUAS HAH?!"Jihyun berteriak keras pada Jinwoon yang terlihat begitu hancur. Kini hanya mereka berdua di mansion itu setelah Jungkook dilarikan ke rumah sakit dengan Taehyung yang mengamuk tak sedikitpun mengijinkan sang ayah bahkan untuk menyentuh sang adik. "Jinwoon kenapa?"Lirihnya. Jinwoon duduk bersimpuh dengan isakan-isakan yang mulai terdengar. "Noona ini semua salahku hiks hiks"Jinwoon meracau dan Jihyun sebagai kakak merasa lemah hingga tanpa sadar membawa tubuh bergetar itu masuk ke dalam pelukannya. "Aku hilang kendali ... Aku b******n, aku b******k, aku---"Jihyun mengusap lembut punggung adiknya. "Jiwanya tergoncang Jinwoon-ah ... Kenapa kau tega sekali melakukan semua ini pada putramu"Lirihnya. "Aku hilang kendali Noona ... Aku tergoda"Jinwoon menatap ragu Jihyun. "Aku pikir aku mencintai Hyuna- "KAU GILA!" Plak Jinwoon memegang pipinya. "Aku salah Noona, Aku tidak mencintainya tapi aku hanya--- "Kau berhubungan dengannya?"Jihyun menatap tak percaya Jinwoon. Jinwoon membisu. "Dengar! Sampai Yoora tau atau tidak sekalipun, aku sebagai Kakakmu tidak akan pernah memaafkanmu" Jihyun pergi dari sana menyisakan penyesalan teramat dalam bagi Jinwoon yang kembali terisak hebat. °°°°°°°°°° "Sayang maaf"Dengan mata basah air mata Jinwoon mencium amat dalam kening putra bungsunya yang terlelap dengan kondisi yang sudah membaik. Sehari setelah anak itu dirawat dan baru sekarang dia berani menampakkan batang hidungnya, mengenyahkan segala pertanyaan yang terlontar dari bibir istrinya. "Aku bukan Appa yang baik untuk kalian" Ujarnya menempelkan hidung mancungnya pada hidung anak itu. Dia mengusak lembut surai kehitaman sibungsu lalu kembali mencium wajahnya penuh kasih. "Kookie-ah maaf kan Appamu yang bodoh ini hiks" Jinwoon menangis menatap ke sekekiling yang sepi. "Appa ja-ngan tinggalkan Eomma"Jinwoon membeku saat suara lemah putra bungsunya memasuki indra pendengarannya. Dia menatap mata bulat sang anak yang sudah terbuka. Jinwoon menggeleng. "Jangan tinggalkan kami" Jungkook melanjutkan membuat Jinwoon lagi-lagi merasa tertohok. "Tidak sayang ... Justru Appa yang merasa takut kalian tinggalkan"Jinwoon menatap lekat manik hitam sehitam kelam malam itu. Sementara Jungkook tersenyum lemah. "Aku sayang Appa, sayang Eomma ... Aku yang harusnya merasa takut" Jinwoon tak kuasa hingga langsung memeluk tubuh anaknya erat yang terbaring. "Maafkan Appa" Bisiknya serak. "Appa janji tidak akan mengulanginya lagi ... Sayang maafkan Appa, Appa sungguh tidak bisa melihatmu seperti ini"Lanjutnya Jungkook menghapus air mata ayahnya. "Aku akan melupakan semuanya ... Appa berjanjilah untuk tidak meninggalkan Eomma" "Appa janji Jungkook ... Appa janji!"Dan Jungkook tersenyum sembari menarik ayahnya untuk dipeluk. ▪ ▪ ▪ ▪ Masih sangat pagi dan Jungkook merasa jengah saat hyung keduanya sudah datang menemuinya dan membangunkannya tanpa perduli seperti apa kondisinya. "Apa rasa penasaranmu itu lebih besar dari rasa kasihanmu padaku hyung ... Kau tega sekali~"Dengusnya dengan bibir mencebik membuat Yoongi memutar bola matanya jengah. "Jungkook-ah darimana kau dapat poto-poto ini?" Tatapan Yoongi begitu serius dan Jungkook tak punya nyali yang kuat untuk kembali mengelak. Poto Ayahnya yang tengah merangkul seorang wanita yang terlihat tengah memasuki sebuah hotel. Poto Ayahnya yang tengah memeluk wanita yang sama. Dan terakhir poto Ayahnya yang tengah berciuman dengan wanita itu. Tatapan Yoongi dingin dan Jungkook tau kenapa jari-jari Hyungnya itu diperban. Pasti dia melampiaskan semuanya pada benda disekitarnya setelah menemukan poto-poto itu. "Ingin jadi Jin hyung saja"Bukanya menjawab, Dia malah mengalihkan pembicaraan membuat Yoongi menatapnya tajam. "Dia jadi pihak yang tidak tau apa-apa"Dan lanjutan dari ucapannya itu membuat tatapan Yoongi melembut. Seolah mengerti apa yang dirasakan si bungsu Yoongi membawa tubuh adiknya masuk kedalam pelukannya. "Jangan dipikirkan. Hyung akan mengurus semuanya" Meski sudah berbaik dengan sang Ayah tapi itu tak membuat Jungkook merasa tenang tapi Yoongi datang membawa ketenangan untuknya. Ceklek! Yoongi melepaskan pelukannya dan dengan segera menyembunyikan poto-poto itu saat Jin dan Taehyung datang. "Bagaimana? Sudah merasa lebih baik?" Jin datang memeriksa keadaan Jungkook. Tapi anak itu malah merengut. "Aku ini Adikmu Hyung. Catat! Adikmu ... Tapi kenapa kau malah memperlakukanku seperti pasienmu yang lain" Yoongi menghembuskan nafasnya berat. Jungkook mulai lagi gilanya. Pikirnya. "Setidaknya istimewakanlah aku seperti menyuapiku makan, membelikanku ice cream dan melakukan segala hal yang ku inginkan" Jin cengo. Lain hal dengan Taehyung yang tiba-tiba berjalan mendekat dan memeluk anak itu erat. "Jangan diulangi. Hyung lebih menyukaimu yang seperti ini" Lirihnya membuat suasana diruangan itu terasa berbeda. Apalagi saat Jinwoon dan Yoora masuk. Taehyung kembali memalingkan wajahnya, dan tanpa satupun orang tau Yoongi mengepalkan tangannya kuat. "Appa~"Namun Jungkook bersikap seperti biasa. Memeluk dan bermanja ria pada sang ayah. "Sayang ... Apa masih ada yang sakit?"Tanya Yoora. Jungkook tersenyum lebar sembari menggeleng lucu. Namun ekspresi anak itu berubah sendu membuat semua menatapnya heran. "Eomma~ Dua hari tanpa memberimu bunga membuatku merasa ada yang kosong" Dan Yoora hanya terkekeh geli dengan gemas mencium wajah putranya itu. "Cepatlah sembuh nanti ku bantu mencuri bunga Eomma "Jin menyahut santai tanpa menyadari Ibunya menatapnya garang. "Dengan senang hati Hyungie~ Yeyyy!" "Yak aish!!!" Ceklek! Mereka menghentikan tawanya lalu menatap kearah pintu. Seorang wanita yang menjadi alasan Taehyung membenci Ayahnya datang dari sana. Tersenyum cantik. "Maaf saya lancang Tuan ... Tapi saya tidak bisa tinggal diam saja mendengar putra bungsu anda masuk Rumah sakit" "b******n!"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN