MATURE CONTENT Malam itu, Jade tidak bisa tidur. Ia berbaring dengan gelisah di tempat tidurnya yang sempit dan panas. Ia benar-benar tidak bisa tinggal di sini lebih lama lagi. Ia butuh ruang yang luas dan memiliki pendingin ruangan untuk meredakan panas yang dirasakan sekujur tubuhnya. Apa yang Jade lakukan sejak hampir satu jam yang lalu hanyalah berkali-kali berganti posisi berbaring. Sebentar ke kiri, kemudian ke kanan, lalu telentang menatap langit-langit kamarnya yang jelek, dan akhirnya mendesah putus asa. Ia merasa kelelahan setelah dua hari bekerja. Berlari, bertarung secara sungguhan, dan menembak, juga tertembak. Lengannya bahkan masih terasa nyeri karena peluru itu sempat mengenainya lagi. Meskipun tidak berbahaya, tetap saja kakinya terasa kebas setelah benda itu menyeremp

