Bab 42 Tentang Pengganti Ibu dari Anak-anak "Mas Joko?" Aku seperti tertangkap basah, padahal isi pembicaraanku dengan Adit tidak ada yang aneh-aneh. Hanya saja, apa pun alasannya pasti akan terkesan seperti aku yang ketahuan habis berselingkuh. "Kamu udah pulang? Kata amat ada lemburan?" Aku bertanya lagi saat Mas Joko melangkahkan kaki masuk ke kamar. Ekspresi wajahnya masih sama. Tidak ada emosi lebih kepada tatapan yang seolah bisa menerkamku kapan saja. "Udah selesai mesra-mesraannya? Aku takut ganggu makanya nunggu di luar sampai kamu selesai teleponan sama selingkuhanmu." Apa aku bilang? Kuhela napas panjang. "Enggak gitu, Pa. Aku nggak selingkuh dan dia bukan selingkuhanku." Setiap kataku penuh dengan penekanan, berusaha untuk meyakinkan Mas Joko yang berkata dan berekspresi

