Bab 116 Pulang Dari Singapura “Jeng,” panggil Iham saat melihat kakak iparnya sedang duduk di kursi makan. “Iham, jangan panggil Ajeng! Gimana pun juga Ajeng sekarang udah nikah sama kakak kamu. Kamu harus panggil Ajeng dengan panggilan Mbak. Anggap Ajeng kakak kamu,” kata Mama Santi, mengomeli putra bungsunya yang baru saja datang. “Nggak papa, Ma. Lagian aku lebih suka kalau Iham panggil aku Ajeng, nggak perlu panggil Mbak.” “Tuh Mama dengar kan kata Ajeng,” Iham tersenyum lebar seolah senang karena Ajeng membelanya. Laki-laki itu hari ini cuti bekerja saat tahu Ajeng dibawa ibunya ke rumah sakit karena pendarahan ringan. Iham menaruh barang belanjaan yang dibawanya di atas meja makan. Ia baru saja pulang belanja buah sesuai permintaan sang ibu b

