Bab 88 Godaan Adam Sepanjang sholat isya berlangsung, Adam berusaha bertingkah sewajarnya. Ia tidak banyak bertanya, hanya menjawab beberapa pertanyaan yang terlontar untuknya, atau sekedar mengangguk dan mendengarkan petuah dari orang-orang di sekitarnya yang merasa sudah dituakan. Pulang dari sholat magrib dan isya di masjid, Adam pulang bersama Ajeng dan ibu mertuanya. Uwak Umar sendiri masih ada keperluan dengan yang lainnya. Laki-laki paruh baya itu masih sibuk berkumpul dan bermusyawarah dengan tetangga-tetangganya yang lain. Berjalan kaki bersama, Ajeng mencoba bertanya pada suaminya dengan suara yang pelan. Ia tidak ingin jika ibunya mendengar. “Mas, tadi Uwak Umar gimana?” “Nggak gimana-gimana,” balas Adam dengan suaranya yang datar. “Kenapa e

