Bab 90 Candu untuk Adam Adam tidak tahu mengapa tapi ia merasa wajah Ajeng lebih lesu dari biasanya. Dalam perjalanan pulang menuju apartemennya setelah mengambil barang-barang Ajeng di rumah kostnya, Adam dan Ajeng saling tidak bersuara. Menyentuh rambut sang istri dengan lembut, mengusapnya, lalu bersuara. “Kamu capek ya?” Ajeng menunduk. “Hmm,” balasannya hanya sebuah deheman. “Sabar ya, Jeng. Bentar lagi kita sampai ke apartemen,” kata Adam penuh perhatian. Ia masih mengusap rambut sang istri dan tersenyum lembut. Setelahnya tangannya ia tarik dan kembali berada di kemudi mobil. Ajeng bersandar dengan lemas. Sebenarnya ia tidak terlalu capek karena sudah tertidur selama diperjalanan. Namun, perasaannya lah yang membuatnya lesu. Ia sedih setelah

