Bab 114 Pendarahan Ajeng tak bisa tidur. Ia masih terjaga dengan perut mulas bahkan sampai waktu shubuh. Matanya sudah sangat berat, tapi kondisi perutnya yang tidak enak sejak semalam membuatnya tak bisa memejamkan mata. Semalam, ia sudah berniat untuk pergi ke klinik dekat gedung apartemen yang ditinggali, tapi mendapati klinik itu tutup. Terpaksa Ajeng kembali pulang, sambil menahan sakit perut. Ajeng pikir setelah berbaring dengan nyaman di ranjang untuk istirahat sakitnya akan reda, tapi ternyata sakitnya masih terasa. Ia bingung, tidak punya tempat untuk berkeluh kesah. Apalagi Adam sedang berada jauh darinya, ia takut hanya akan membuat Adam khawatir padanya. Maka daripada itu, ia memutuskan untuk menyembunyikan sakitnya saat sang suami meneleponnya. Namun, anehnya rasa sakit p

