Bab 46 Kecemburuan “Makasih ya, Mas Iham.” “Aku yang harusnya makasih ke kamu, Jeng!” kata Iham sambil tersenyum. “Karena kamu mau menemaniku hari ini padahal kamu baru pulang kerja.” “Nggak kok, Mas. Aku malah seneng karena bisa ketemu Mas Iham dan mengobrol leluasa hari ini. Makasih juga karena Mas Iham udah dengarin curhatan aku.” Iham hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Saat mendengar suara azan isya’, Iham pun pamit. “Udah isya’ nih, aku pamit ya. Nanti kapan-kapan kita ketemu lagi, oke?” “Aku tunggu itu, Mas.” Iham pun pamit pulang. Ia menaiki motornya dan melaju dengan kecepatan standar. “Ajeng, tadi siapa?” tanya Bu Raina saat ke luar dari rumah kost sambil memakai mukena. Pasti Bu Raina

