Bahari tidak tahu kenapa sang Tuan mau mengunjungi sekolah anak cantik yang menghadang langkah kaki mereka kemarin, namun bibir pria itu tertutup rapat, tidak berani bertanya, dia hanya mematuhi perintah sang Tuan dengan menjalankan kereta besinya menuju sekolah yang dimaksud. Setelah sampai tujuan, Bahari turun terlebih dahulu dari balik mobil kemudian membukakan pintu bagi sang tuan. Daniel berdiri didepan halaman sekolah, menatap bangunan besar yang ada didepannya dengan cermat. "Hubungan kepala sekolah tempat ini, saya ingin bicara sebentar dengannya." "Baik, Tuan." angguk Bahari yang langsung melakukan perintah sang tuan dan beberapa saat kemudian Daniel sudah duduk di ruang kepala sekolah dengan suguhan teh dan juga camilan. "Jadi kedatangan anda ke sekolah kami untuk..." "Say

