Pemuda itu menutup pintu kamarnya rapat, masih dengan tongkat pada tangan kanannya ia pun menuruni tangga rumahnya dengan hati-hati. Sesekali ia merapikan tali tas yang tersampir pada bahu dengan menipiskan bibir entah kenapa merasa gugup sendiri. Hari ini adalah hari pertama ia masuk kampus dengan memakai seragam hitam-putih, mengikuti OSPEK seperti yang sudah diinfokan oleh pihak kampusnya. Ia menghela napas samar, perlahan menarik sudut bibirnya membentuk senyuman. Ia tidak menyangka waktu akan berlalu secepat ini, sudah beberapa bulan lamanya terlewati setelah ayahnya meninggal dan kini ia dan kedua saudara kembarnya akan mengikuti OSPEK bersama dan juga di kampus yang sama. Walau awalnya begitu sulit untuk mengikhlaskan kepergian ayahnya, akhirnya dengan seiring berjalannya waktu i

