Andini membantu Johan memapah Andrea yang masih bergetar sejak tadi. Wajah pria itu masih tampak pucat, juga pandangannya yang menyiratkan ketakutan. Andini memandang Johan dengan tatapan bertanya, ia menuntut jawaban mengapa Andrea bertingkah sangat aneh. Keduanya mendudukkan Andrea di salah satu kursi yang ada di ruang televisi. Johan berlari ke dapur mengambil air putih, sementara Andini mengusap-usap bahu Andrea, berharap bisa sedikit menenangkan kawan lamanya itu. Sudah sekian tahun mereka tidak saling bertemu, telah banyak yang terjadi. Andini bingung karena ia tak pernah melihat Andrea yang seperti ini di masa lalu.
“Ini minumlah.” Johan membantu memegangi gelas air yang diminum Andrea. Setelah beberapa tegukan, berangsur-angsur wajah pucat Andrea kembali berseri. Gemetar di tubuhn
