Raga sedang duduk dengan cemas di balik meja kerjanya. Ia tak bisa bersikap tenang menunggu kabar Doni, asisten pribadinya. Sebuah ketukan berasal dari pintu ruang kerjanya. Raga bahkan membatalkan niatnya untuk ke kantor sejak kembali dari apartment Maura tadi pagi. "Masuk" Raga memutar kursinya yang membelakangi pintu masuk. "Selamat Siang, Tuan" Doni lalu duduk di kursi dihadapan Raga setelah Raga memberinya kode untuk segera duduk. "Kau sudah mendapat informasi?" Tanya Raga langsung. "Saya tidak boleh masuk ke ruang kontrol CCTV, Tuan. Namun dari informasi yang saya dapat, bangunan itu milik Benito Bruele. Kemungkinan besar Benito Bruele yang membawa Nyonya Maura" jelas Doni. "Kau yakin?" Raga memastikan. "Saya yakin, Tuan. Saya berhasil memeriksa CCTV di re

