44. Target

1059 Kata

Madam Adriana membawa putrinya sendiri ke kamar sang Nona. Meninggalkan orang-orang dalam keadaan terkesima. Miranda mengikuti beliau setelah memberi salam kepada Madam Marwa dan Siti. Gadis itu terlihat ingin sekali berbincang, namun dia tahu tugasnya baru dimulai saat ini. Semua orang kini mengerumuni Madam Marwa dan Siti. Lebih tepatnya Madam Marwa karena para pelayan mengkhawatirkan mereka. Semuanya memeluk sang Madam satu per satu. Menangis sesenggukan karena memang kabarnya sangat heboh. Madam Shereen memeluk Madam Marwa dengan sangat khawatir. "Syukurlah Sister Marwa pulang dengan selamat," isak Madam Shereen sambil memeluk Madam Marwa. Ms. Aziza juga menangis tak terkira. Beliau seperti sangat tertekan dengan semua musibah yang terjadi akhir-akhir ini. "Madam, saya sangat tak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN