76. Terciumnya Kepalsuan

1002 Kata

Tuan Khalid duduk di kursi dekat ranjang sang Ayah, menunduk, kedua telapak tangannya saling menggenggam, sejajar dengan kedua lutut beliau yang terbuka dan menopang kedua sikunya. Tampak air muka kedua anak beranak itu tidak sedang dalam keadaan baik. Apa boleh buat? Sang putra baru saja menceritakan bahwa kedua istrinya telah meminta cerai dalam waktu yang bersamaan. "Jadi, ini maksud dari bangunan piramida yang runtuh?" gumam Tuan Sulaiman lebih kepada dirinya sendiri daripada memarahi putranya. "Apa kau akan menikah lagi? Aku akan mencarikanm—" "Ayah, aku tidak akan menikah lagi dengan cara seperti itu!" potong Tuan Khalid. "Aku hanya akan menikah lagi bila aku mencintai orang yang ingin kunikahi! Bukankah sudah jelas pernikahan semacam itu akan membawa musibah saja?" Mendengar penu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN