“Yakin kamu mau bilang sekarang?” Pertanyaan itu membuat Damar menoleh pada Erlangga yang duduk di sampingnya. Mereka sedang dalam perjalanan pulang ke rumah dari bandara. Ya, Damar memutuskan untuk ikut pulang ke Jakarta dan menemui Muti setelah pembicaraannya dengan Galang beberapa hari lalu. Ia harus mengatakan perasaannya pada gadis itu sebelum ia kehilangan keberanian lagi. “Damar harus jujur sama Muti, Pa.” “Bagus,” kata Erlangga sambil menepuk bahu Damar. “Siap kan dengan semua konsekuensinya?” Konsekuensi. Bukankah memang setiap tindakan yang kita lakukan memang ada konsekuensinya? Entah itu baik atau buruk dan ia sudah siap dengan itu. Termasuk jika Muti menolaknya. Ia tidak akan memaksa jika memang gadis itu tidak memiliki perasaan yang sama dengan dirinya. Damar tahu baga

