Setiap langkah sengaja ku perlambat, agar tidak cepat sampai di tujuan. Karena aku tidak ingin segera mengakhiri kebersamaan ku dengan Nindy saat itu. Sepanjang jalan kami asyik ngobrol, baik tentang sekolah dan pelajaran hari ini. Hingga tanpa terasa kami berdua tiba di rumah sang Dewi. Rasanya berat sekali harus berpisah. Tapi aku juga harus pulang. Dan hari-hari berikutnya aku pun selalu mengantar Nindy pulang, dan itu artinya cintaku tidak bertepuk sebelah tangan. Ya, cintaku akhirnya di terima oleh Nindy. Padahal saat itu status Dewi masih memiliki kekasih dan cowok itu temannya sekelas. Hubungan mereka mulai terjalin sejak kelas 1 sampai kelas 3. Namun Dewi telah mengakhirinya dan lebih memilih Rey. Aku baru mengetahui saat Dewi sudah resmi menjadi pacarku. Seandainya ku tahu dari