Malam itu aku langsung di ruqiah oleh abangku. Ada sebuah benda yang telah dikirim seseorang dan juga sesosok makhluk jahat yang telah lama bersemayam di tubuhku. Baru kali ini aku merasakan namanya ruqiah. Ga enaknya luar biasa. Sesuatu yang dimuntahkan tidak ada namun rasanya sangat terasa di tenggorokan. Apalagi ketika sesuatu yang ditarik secara tak kasat mata. Aku coba konsentrasi dan tiada henti ku ucap istighfar. Pertama terlihat sosok hitam sekali, gondrong dan bermata merah menyala. Setelah itu aku langsung muntah berkali kali. Beruntung kresek sudah disediakan iparku, istrinya Pak Ari. Lalu badanku disentuh oleh abangku, terasa seperti ada hawa yang lain masuk ke tubuhku. Aku kira proses ini sudah selesai, ternyata masih berlanjut. Setelah istirahat sejenak, aku diminta kembal