Hatiku terluka

1999 Kata
"Pagi Mery?" "Mery terkejut, baru saja dia bangun dari tempat tidurnya, disambut dengan sapaan. "Meri merasa melihat suaminya tidur dengan posisi menghadap dia serta menatap ke arahnya. Dia pun semakin heran melihat suaminya tersenyum manis di depannya, karena tidak pernah dia melakukan hal itu selama 3 tahun pernikahannya.. "Sejak kapan suaminya yang bersikap cuek dan dingin ini bisa tersenyum dan menatap wajahnya. "Kamu kenapa,mas?"tanya Mery" Apa salahnya aku menyapa istriku?" Riko mengulurkan tangan dan memegang pipi Merry dengan sangat penuh kelembutan. Meri Mery berusaha mengelaknya. "Kamu kenapa sih?, kenapa kamu harus mengelak sentuhan lembutku pada dirimu?kamu ini adalah istriku."ucap Riko" Aku merasa tidak percaya, kamu tiba-tiba berubah begini! "Tidak pernah mas menyapaku, tersenyum padaku apalagi mengusap pipiku dengan lembut. Jangan-jangan mas Riko, kerasukan jin bucin ya?.. Tenang saja mas, aku akan mencoba untuk mengeluarkan jin tersebut."ucap mery'" "Apa-apaan sih kamu mery. Aku sama sekali tidak aku sama sekali aku sama sekali tidak kerasukan jin manapun."ucap Riko" "Tunggu sebentar mas, aku akan berusaha mengeluarkan jin dari tubuh kamu, "Mirip pun meletakkan tangannya ke atas kening Riko dan berdoa. "Keluarkan jin genit di tubuh suamiku dan menjauhlah dari tubuh suamiku"ucap mery'" "Mery, aku masih sadar, Riko memegang tangan Merry, aku tidak kerasukan jin, mungkin terlihat aneh karena aku tidak melakukan hal ini kepadamu, tapi bukan berarti aku kemasukan jin genit."ucap Riko" Terus kenapa kamu melakukan ini kepadaku? bukankah selama ini kamu tidak pernah menyentuhku dan menatap wajahku?"tanyak Mery" "Semalam aku terus memikirkan tentang pembicaraanmu sore kemarin, "Oh ternyata mas masih punya otak untuk memikirkan hal yang tidak penting bagimu." "Aku serius mery"ucap Riko" "Ya udah katakan, apa yang kamu pikirkan semalam? "Aku sadar selama ini aku terlalu dingin, dan nggak pernah peduli sama kamu"ucap Riko" "Mengapa baru sekarang, kamu menyadari itu semua?, aku tahu pasti kamu sibuk mikirin mantan istrimu itu."tanyak Mery" "Selama ini aku sibuk kerja" "Selain sibuk bekerja, kamu juga sibuk dengan mantanmu itu"kekeh Mery" Kenyataannya memang Riko selalu meluangkan waktunya untuk berduaan dengan Nina mantan istrinya, tapi tidak pernah ada waktu untuk dirinya, di saat aku membutuhkannya pun, hatiku tidak pernah ada di sampingku. Sedangkan Nina, sekali saja Dia menelepon Riko langsung menancapkan gas mobilnya untuk menuju ke rumahnya Nina. "Kamu cemburu ya sama Nina. Dia itu bukan istriku dan dia adalah masa laluku, selama ini aku dekat dengan Nina karena dia mengalami sakit kanker stadium 3. Umurnya juga tidak akan panjang lagi. "Dulu dia berpura-pura selingkuh, untuk menyakitiku, agar aku menceraikannya dan dia berharap aku bisa bahagia dengan wanita lain. Itu makanya aku bercerai dengannya."ucap Riko" "Dari mana kamu tahu dia berpura-pura selingkuh?"tanyak Mery" "Nina sendiri yang menceritakan itu kepadaku!aku hanya ingin menemani dia saat-saat terakhirnya"ucap Riko" 'dasar bodoh!, begitu gampang kamu percaya dengan ucapannya, "Terakhir apanya?, udah 3 tahun lamanya sampai sekarang juga tidak mati, buktinya dia kelihatan sehat-sehat saja" "Mau saja Kamu dibohongi wanita seperti itu, asal kamu tahu Nina itu beneran selingkuh, tapi karena pria yang selingkuhannya itu tidak sekaya dirimu, sehingga dia membuat skenario untuk mencari perhatianmu, agar kamu bisa kembali bersamanya."ucap marry" "Jangan sembarangan bicara, Nina itu beneran sakit dan Dia sudah memberikan aku sebuah bukti tentang penyakitnya itu"ucap riko' "Bukti apa?"tanya Mery" "Sebuah surat resmi dari dokter yang menyatakan bahwa dia sakit kanker stadium 3" "Ah, kamu percaya aja, semua surat itu bisa direkayasa,mas." "Tapi aku yakin Nina tidak akan berbohong dengan masalah penyakitnya itu, karena itu adalah masalah nyawa dan dia tidak mungkin berbohong tentang kematian."ucap Riko" Kamu nggak tahu akal busuknya Nina." "Jelas aku lebih tahu! Kamu baru saja beberapa bulan mengenal Nina. Aku sudah dari kecil, dia adalah teman masa kecilku yang selalu menemaniku sampai aku dewasa, aku yakin dia nggak akan mungkin berbohong dengan masalah ini."ucap Riko" "Capek, untuk berdebat dengan Riko.mery pun lebih memilih untuk diam. "Rasanya sia-sia saja aku menjelaskan panjang lebar, tapi kenyataannya sekarang hatinya sudah dipengaruhi oleh mantan istrinya. "Memang benar aku baru mengenal dia beberapa bulan ini, karena selama ini Riko selalu menyembunyikan tentang kedekatannya dengan mantan istrinya, tapi Nina tidak sebodoh Riko yang mau saja dibohongi. Merry juga sudah menunjukkan beberapa bukti kepada Riko, tetapi Riko tidak pernah percaya. "Akhirnya mari berpikir.. Bukannya Riko tidak mau percaya, tetapi Riko sudah sangat mencintai Nina terlalu dalam, karena cinta riko yang begitu dalam membuat minat sengaja untuk mengambil kesempatan ini. "Mery,aku.... "Sudahlah mas, aku nggak peduli lagi dan aku juga sudah tidak mau tahu tentang hubunganmu dengan Nina lagi, terserah kamu mau peduli sama Nina dan menemani dia sampai mati,aku sudah capek"ucap mery' "Mery bangun,ingin turun dari tempat tidurnya dengan posisi masih diperlukan Riko" "Tapi Riko berusaha memeluk Mery dengan erat agar dia tidak bisa kabur. "Mas tolong lepaskan aku,sakit mas"ucap Mery" "Mery,aku benar-benar tidak ingin bercerai"ucap Riko mendekat wajahnya kewajah Mery" Terserah kamu,mas! Tapi keputusanku sudah pula, tidak bisa diganggu gugat lagi. Percuma saja jika kita mempertahankan pernikahan ini, masih ada orang ketiga dalam pernikahan kita ini."ucap Mery" "Kamu lupa?. Masih ada Sinta dan Andi yang masih sangat membutuhkan kamu dan mereka juga sangat sayang kepadamu."ucap Riko" Jangan jadikan anak-anak sebagai alasanmu,mas"ucap Mery" Kamu sayangkan pada Sinta dan Andi?"tanyak Riko" "Sama sekali tidak,mas"ucap Mery" Aku tahu kamu bohong!"ucap Riko" "Aku sama sekali sudah tidak sayang sama kedua anakmu Dan aku juga sudah tidak mencintai kamu lagi,mas"ucap Mery" Kamu bohong! Aku tahu kamu masih sangat mencintai aku dan masih sangat menyayangi anak-anak"ucap Riko" "Kamu terlalu yakin dan percaya diri, mas"jawab Mery" Riko mengundurkan pelukan yang erat dan menatap kedua bola mata mery" 'Mery pun terdiam dan tidak mampu menahan tatapan lelaki yang begitu dia cintai selama ini. "Ya,ampun mengapa aku tidak mampu untuk melepaskan pria yang berada di depanku ini, aku sangat mencintai dia aku tidak bisa membohongi diriku sendiri dengan tatapan matanya yang begitu indah, sehingga membuat aku semakin tidak ingin kehilanganmu, tapi apalah dayaku, aku tidak mampu menahan rasa sakit di hatiku"batin Mery" Jangan berani mencium aku lagi"ucap Mery" Cara menghiraukan perkataan Mery, Riko langsung mencium Mery" "Cup,,, Mas,kamu.... Hari tidak bisa membayangkan ekspresinya dengan wajah yang kusut rambut yang acak-acakan. Aku cium lagi ya?"ucap Riko" "Nggak!!! "Nggak nolak kan,,maksud kamu?"ucap Riko tersenyum" "Nggak mau,mas" "Baru sekarang aku merasakan pelukan suamiku sendiri,setelah 3 tahun pernikahan,akhirya Mery bisa merasakan pelukan suami yang begitu dia cintai,meskipun saat ini dia ingin bercerai,tetapi hati Mery terasa sakit dan tidak relah untuk berpisah. Seandainya Mery tidak mencintai Riko,saat melihat Nina dan Riko berdua,hatinya tidak akan mungkin sakit. Mery juga akan tetap bertahan dan tidak akan memintak untuk bercerai,walaupun Riko tidak pernah menyentuhnya dan memberikan perhatian . Selama ini Riko hanya memberikan banyak uang dan kebebasan. "Mery,tolong jangan bercerai,berik aku kesempatan sekali an."pinta riko' Sudahlah,mas aku sudah capek dan tidak sanggup menahan rasa sakit dihatiku"jawab Mery" Tolong Mery, aku mohon beri aku kesempatan sekali lagi dan aku akan memperbaiki semuanya."ucap Riko' "Diri menyingkirkan tangan riko yang memeluk pada dirinya, akan tetapi Riko tidak mau melepaskan pelukan itu. "Tidak tahu mengapa?, aku merasa sangat berat untuk melepaskan wanita yang telah menemani dia selama 3 tahun ini, di dalam hatiku merasa ada kehilangan sesuatu yang sangat berharga di dalam hidupnya dan tidak menerima semua itu. "Mas Riko, tolong lepaskan aku, sebentar lagi anak-anak akan berangkat sekolah dan aku harus segera menyiapkan bekal anak-anak untuk bawa ke sekolah"pinta mery' "Akhirnya Riko pun melepaskan pelukan itu dan nyeri pun bangun, langsung menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. "Setelah itu Merry masuk ke dapur untuk menyiapkan sarapan anak-anak. Tapi ketika mereka masuk ke dapur, dia melihat ada seorang wanita yang paling dia benci, sehingga darahnya pun naik melihat Nina yang sedang memasak di dapur. "Pagi Mery"sapa nina' 'kamu nggak punya rumah ya?, pagi-pagi sudah berada di rumah orang"ucap Mery" 'kamu lupa ya?, sebelum kamu tinggal di sini aku sudah tinggal di sini terlebih dahulu! Ini adalah rumahku, aku sudah tinggal di sini selama 6 tahun dan sekarang aku kembali, aku rasa kamu tahu diri dan segeralah pergi dari sini. Bukan kamu yang menemani Riko dari nol, tetapi akulah yang menemani dia dari dia belum punya apa-apa sampai sekarang dia sudah sukses. Aku tidak akan pernah membiarkan orang lain menggantikan posisi aku di saat dia sudah sukses seperti ini, Kamu tidak akan mampu bersaing dengan diriku. "Riko sangat mencintai aku dan aku yakin Riko akan kembali padaku, setelah itu kamu akan dilempar keluar dari rumah ini. "Lebih baik kamu cepat bercerai dengan Riko"ucap Nina dengan penuh rasa percaya diri" "Bagus"ucap Mery" "Kenapa kamu diam?"tanyak Nina memandang wajah mirip" "Kenapa?, kamu tidak percaya ya aku nggak marah atau membalas semua kata-katamu itu. Aku udah malas melayani kamu, jika aku melayani kamu sama saja aku seperti dirimu yang tidak mempunyai rasa malu. Mulai sekarang terserah kamu mau masak, berciuman dan bermesraan dengan,mas Riko. Terserah kamu."ucap Mery" "Nina terdiam, dan dia merasa tidak percaya, mengapa Mery yang selama ini selalu berusaha membela dirinya jika aku menghinanya, kok sekarang terlihat cuek dan seakan tidak peduli dengan hinaanku. "Kemarin-kemarin mery marah, bahkan dia juga pernah menamparku serta menyiram air kopi ke bajuku, dia selalu membalas perkataanku dengan kata-kata yang pedas. Tapi mengapa sekarang Dia terlihat sangat tenang dan cuek."batin Nina" 'oh aku tahu, pasti sekarang kamu sedang merencanakan sesuatu?, tidak mungkin kamu diam saja, tidak membalas penghinaanku sama sekali"ucap Nina" "Merry hanya tersenyum" "Mery, mendekati Nina dan berkata dengan suara pelan di telinganya. "Sini aku kasih tahu, aku berencana ingin menghabisi kamu, selama ini aku sangat jijik melihat w*************a seperti kamu, wanita kayak kamu ini memang pantas untuk disingkirkan, tapi buat apa aku mengotori tanganku hanya untuk menyingkirkan wanita pelakor seperti kamu. Foto kamu juga sekarang sedang sakit, sebentar lagi juga Kamu akan mati"ucap Mery" "Jangan sembarangan ngomong kamu, siapa bilang aku akan mati, aku yakin penyakitku ini akan segera sembuh, karena selama ini Riko selalu berada di sampingku untuk memberi aku semangat melewati penyakitku ini. 'hati-hati bicaramu, jangan main-main dengan penyakit, nanti kamu akan benar-benar terkena kanker stadium 10, nah pada saat itu kamu akan menyesal telah berbohong dengan penyakitmu itu."ucap Mery" Nina melebarkan tangannya dan melangkah maju, ingin menampar mulut mery yang begitu tajam. Baru saja Nina ingin menampar Mery, Riko sudah keburu datang dan Nina pun langsung menurunkan tangannya. "Ada apa ini?,tanyak Riko" "Kenapa kamu begitu jahat padaku Mery, kamu mengatakan supaya aku cepat-cepat mati, padahal di sini aku berjuang untuk kesembuhan penyakitku ini,"ucap Nina berakting di depan Riko" Ada apa Nina?"tanya Riko" 'mas Riko,"Nina pun langsung memeluk Riko dengan air mata berderai. ". Selama ini aku tidak tahu apa salahku kepada istri kamu ini, berulang kali aku menjelaskan, aku ini bukan pelakor, aku hanya ingin menghabiskan sisa-sisa waktuku bersama kedua anakku. Tapi istrimu ini selalu menuduh aku ingin merebut dirimu dan bahkan dia mengatakan semoga aku cepat mati."ucap Nina" Riko pun menatap ke arah Mery, sementara Mery terus sibuk mengunyah kue yang berada di tangannya dan seolah tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh Nina, Dia terlihat sangat santai Dan rileks. "Dulu Mery pasti akan membela dirinya mati-matian, tapi sekarang Mery terlihat sangat santai dan masak bodoh. Dia tidak perduli Riko marah atau membentak dia" Ayo Nina, nangis lebih keras lagi, akting ku kurang dapat kemistrinya, kamu harus belajar lebih banyak lagi"ucap Mery sambil bertepuk tangan" "Cukup Mery"bentak Riko" Itulah istrimu mas, padahal selama ini aku sudah baik dengannya dan ingin menjadi temannya. Aku tulus dan tidak pernah berniat untuk merebut kamu. Aku sudah melupakan masa lalu kita berdua Dan sekarang aku hanya menganggapmu sebagai temanku yang memberi aku semangat untuk melewati sakitku ini"ucap Nina" "Aku percaya padamu Nina,sambil mengelus rambut Nina, sudahlah Nina jangan menangis lagi"ucap Riko" "Merry menghilangkan nafasnya dalam-dalam" "Lanjutkan saja, terserah kalian, sekarang aku mau kembali ke kamarku. Selamat bersenang-senang ya"ucap Mery melambaikan tangannya" Mery pun membalik badan dan seketika itu juga Merry langsung meneteskan air matanya, sekuat apapun dia, jika melihat suaminya lebih memilih perempuan lain di depannya, hatinya tidak akan sanggup menahan semua itu, merry hanya berusaha untuk terlihat kuat di depan mereka. "Merry tidak sekuat itu, Merry bisa menahan lelah dan luka di fisiknya, tapi jika sudah tersakiti Merry tidak akan sanggup untuk menahan air mata serta luka di batinnya mengapa perempuan itu terlihat begitu tenang dan santai?..Dia seakan tidak membela dirinya sama sekali,"batin Nina" hu"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN