episode 2

916 Kata
Jam menunjuk kan pukul setengah lima pagi Reza masih beridiri di depan pintu setelah menyuruh asisten nya pulang Reza menuju rumah nya. Dulu saat ia pulang ia akan langsung masuk ke dalam rumah tapi semenjak kejadian itu Reza selalu berdiri di depan pintu memastikan keadaan mya baik-baik saja dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Terbayang oleh Reza kejadian memalukan itu maka ia tidak akan berhenti merutuki diri nya andai ia tidak minum malam itu demi sebuah gengsi di depan rival artis nya maka hal itu tidak akan terjadi.Ia memang tidak tahan dengan alkohol minum sedikit saja langsung teler. Selama ini ia dan Anin tidak terlalu dekat Reza tidak pernah berbicara panjang dengan pekerja di rumah nya apalagi ia jarang berada di rumah.Jadi menikah dengan Anin secara tiba-tiba itu adalah hal yang tidak pernah ada dalam mimpi nya.Tapi lari dari tanģung jawab juga bukan tipe nya. Selama sebulan ini Reza sibuk dengan syuting film terbaru nya di luar kota hingga ia tidak sempat pulang ke rumah tapi sebelum pergi ia mengurung Anin dalam rumah di awasi asisten nya.Bukan karena Reza takut karir nya selesai karena insiden itu tapi Reza hanya ingin Anin menunggu nya. Dua hari lalu seorang pria tiba-tiba mendatangi nya di lokasi syuting dan menghajar nya ternyata pria itu adalah kakak Anin.Alan sangat menciutkan meski ia pria biasa tapi sebagai seorang kakak di patut di acungi jempol.Alan tidak gentar menghadapi menajer nya yang sadis hingga pernikahan singkat itu terjadi. Pernikahan tanpa cinta bagaimana cara menjalani nya mereka ada dua orang asing yang berbeda kasta.Reza selalu bergelimang dengan fans dan kamera sedangkan Anin setiap hari mengurus debu dan busa.Dunia mereka sangat jauh berbeda. Reza menghembuskan nafas lalu membuka pintu perlahan dan ia di kejutkan oleh Anin rupanya perempuan itu sudah bangun.Anin sedang berada di meja makan dengan segelas s**u di depan nya. "Tuan sudah pulang?" tanya itu selalu hadir saat Reza sampai rumah tapi sekarang mereka sudah menikah kata itu tidak berubah. Tadi nya Reza berharap perempuan itu menyambut nya dan berkata 'mas'sudah pulang?' atau 'kang sudah pulang' atau 'kamu sudah pulang' atau apa lah yang penting bukan 'tuan' Seketika Reza ingin tertawa gila mana ada seorang istri memangil suami nya dengan sebutan tuan seperti hewan peliharaan. Reza tidak menjawab pertanyaan Anin ia langsung menuju lantai atas pergi ke kamar nya.Tidak lama kemudian Anin datang mengetuk pintu terlebih dahulu padahal pintu Reza terbuka lebar. "Ini sarapan nya tuan" Reza meringis mendengar kata 'tuan' tadi nya ia berpikir akan dapat sarapan pertama dari 'istri' tapi ternyata tidak ia hanya di antar sarapan oleh pembantu. Reza menatap lurus pada Anin tapi perempuan itu malah menunduk. "Aku ingin istirahat pergilah aku tidak ingin sarapan"ukar Reza dingin. Anin menurut dalam hati ia sangat mendongkol capek-capek membuatkan sarapan setelah muntah-muntah menghabiskan tenaga malah di tolak.Kalau saja Anin tidak ingat tentang nasehat dalam buku tentang pernikahan yang di kasih ayah nya maka Anin akan mengabaikan saja orang seperti Reza.Ayau apa Reza tidak menganggap nya jadi seorang istri dan hanya menganggap nya sebagai seorang pembantu.Bukan kah Reza pergi tanpa dosa saat setelah pernikahan seperti tidak terjadi apa-apa. Anin membawa kembali nampan di tangan nya baru sampai pintu perut nya kembali mual jika ia pergi ke toilet lantai bawah membutuhkan waktu lama. "Pinjam toilet nya tuan"Anin berlari ke sana sebelum Reza mengiyakan nampan di tangan nya di taruh di lantai begitu saja. Reza mengabaikan keadaan ia sangat capek dan berbaring untuk tidur dengan sepatu masih terpasang tapi mata nya sulit di pejamkan.Ucapan sang menajer dan permintaan sang mama berputar-putar di kepala Reza. "Kita harus tutup rapat rahasia ini, karir Reza sedang berada di puncak dan sebentar lagi akan rilis film terbaru nya jika publik sampai tau Reza bisa habis" itu kata menajer nya saat tadi sebelum pulang menajer nya masih mengingatkan nya agar menjaga image. Tambah lagi dengan sang mama yang tidak sudi bermenantukan Anin.Reza pantas mendapatkan wanita sekelas dengan nya mempunyai karir yang cemerlang , wanita berkelas bukan pembantu seperti Anin. "Kawan cerai bagi artis itu sudah biasa Reza apalagi tidak ada cinta di antara kalian perempuan itu juga bisa pergi kapan saja jika kau menalak nya dan mengasih nya uang" "Mama akan minta pengacara untuk mengurus ini kamu bersiap lah" "Tapi ma bagaimana dengan dia? dia bahkan belum lahir dan belum genap satu bulan" "Dengan uang semua nya akan beres" "Mama kamu benar ingat perjuangan kamu untuk mencapai tahap ini" sang menajer kembali mengingatkan. Perjuangan Reza memang tidak mudah sedari kecil ia sibuk keluar masuk audisi dan latihan yang keras demi impian nya tapi baru naik ke puncak mengapa harus kejadian seperti ini yang menimpa nya.Kesalahan yang membawa bencana. Hati Reza terombang -ambing di salah satu sisi ia ingin mencoba mempertahan kan Anin tapi di sisi lain apakah ia sanggup? pernikahan mereka bahkan tidak di restui dunia dan seluruh dunia akan membenci nya. Terdengar pintu kamar mandi terbuka dan langkah kaki mendekat Reza pura-pura tidur sambil menahan nafas.Reza merasalan kaki nya di angkat dan sepatu nya di buka perlahan. "Tuan mah suka nya begitu,tidak sopan membawa sepatu ke atas kasur,jangan kan ke atas kasur masuk rumah saja gak boleh pake sepatu tidak sopan itu...." Anin mengomel panjang dengan suara rendah takut membangun kan Reza.Setelah menaruh sepatu Reza di rak Anin membenarkan selimut Reza setelah itu pergi. Entah mengapa usai Anin membenarkan selimut nya Reza benar-benar masuk ke alam mimpi dengan nafas teratur.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN