Chapter 10

1775 Kata

Ray hanya diam saja. Tak menjawab ucapan Arif. “Udah. Kena lo Ray.” ledek Arif. Ray membuang wajahnya kearah jendela. Apa benar yang dikatakan Arif? Ray sudah naksir pada Riri? Tapi mana mungkin? ** Ray memarkirkan mobilnya di garasi. Dilihatnya rumah yang mulai sepi karena hari sudah cukup larut. Salah Arif yang mengajaknya nongkrong di salah satu coffe shop dekat kantornya. Walau lebih banyak berbincang soal pekerjaan dan projectnya bersama Ray. Ray membawa laptopnya lalu mengunci mobilnya. Langkah Ray terhenti begitu melihat Riri yang terbangun dari duduknya begitu melihat Ray berjalan masuk ke rumah. “Kamu baru pulang, Ray?” tanya Riri dengan senyum tipisnya. Sial. Ray bahkan sekarang merasa deg-degan saat melihat senyum tipis Riri. Ray mendadak canggung karena saat berbincang de

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN