Bab 30

2846 Kata

Sebastian mengarahkan busur dan anak panahnya ke titik target dan mulai menembak. Satu tembakan meleset. Ia mencoba kali kedua dengan perasaan gusar, tembakannya kali ini nyaris mengenai titik target, kecuali karena tembakan itu sedikit meleset. Kali ketiga ia mengangkat busur dan anak panahnya, seseorang dari belakang menghentikannya. “Whoa.. sudah berapa tembakan yang kulewatkan. Kau benar-benar tidak mau menungguku untuk ini?” Sebastian tidak berbalik untuk menyambut Arthur. Untuk kali pertama sejak bertahun-tahun, Sebastian tidak pernah merasa begitu gusar dengan kehadiran Arthur. Meskipun begitu, ia tidak datang ke kediaman Arthur untuk latihan memanah, Sebastian datang kesana untuk mendapatkan penjelasan dari Arthur mengenai situasinya. Ia menyesal karena tidak bisa bersikap sediki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN