Pagi-pagi keesokan harinya, Claris keringat gelisah sejak terbangun beberapa jam lalu. Siang ini, bukan hanya kedua keluarga besar yang akan hadir melihat-lihat suasana mansion Damian, tapi juga teman-teman Damian dan Moli. “Ini bukan pertama kali kamu akan bertemu dengan teman-temanku. Kenapa kamu sangat gugup seperti itu?” sinis Damian dingin begitu melewatinya yang sedang berdiri gelisah di depan jendela kaca tinggi. “Aku bukannya gugup. Tapi, ini sangat tidak nyaman karena bertemu banyak orang bukanlah kebiasaanku.” Damian mendengus pelan. “Benarkah? Aku pikir karena kamu sangat cantik, makanya suka tebar pesona ke sana ke mari. Bukankah dengan begitu kamu akan dikelilingi oleh banyak pria?” Claris memutar bola mata malas. “Aku bosan dengan semua kecurigaanmu. Hentikan saja semuan

