“Terima kasih! Semoga hari Sabtu ini semuanya berjalan lancar, ya!” seru sang desainer wanita ketika mengantar Damian dan Claris ke pintu keluar studio. “Sama-sama. Kami akan menunggu pakaiannya dikirimkan besok,” ujar Damian tenang, sangat elegan dan menawan. Claris yang berdiri di sebelahnya cemberut diam-diam. Dia pintar sekali bersandiwara! Benar-benar pria menyebalkan! “Baiklah. Kalau begitu, kita ke mana lagi?” tanya Damian saat menekan tombol ke arah mobil dan membuatnya berbunyi unik. “Hah? Memangnya mau ke mana lagi? Tentu saja pulang. Kamu sibuk, kan? Tidak kuliah, atau ke perusahaan ayahmu?” balas Claris sinis, berjalan bersungut-sungut memutari depan mobil dan masuk ke kursi co-pilot. Damian duduk lebih lambat darinya, kemudian menutup pintu. Mata dinginnya melirik sikap C

