"Ada apa, Ra? Ngomong yang jelas!" Panggilan dari nomor Kyara membuat aku panik. Sejak tadi dia hanya memanggil-manggil namaku dan juga terdengar isak tangis. Sama sekali tak ada yang ia katakan. Aku dan Aruna di sini yang mendengar, menjadi khawatir karenanya. "Kyara ... bilang ke Aa, ada apa?" "Mama, nangkep Satya dan dia diculik." * "Jadi ... Satya itu pacar Kyara, Kak?" tanya Aruna. "Sepertinya, aku pun tak tau persisnya. Tapi dulu saat aku di Aussie ... dia sering menceritakan tentang Satya padaku. Namun, semenjak aku datang ke Indonesia, dia sama sekali tak pernah menyinggung Satya. Aku pun tak pernah bertanya, kukira hubungan mereka tak ada kelanjutannya." "Lalu sekarang Tante Sukma membawanya ke suatu tempat dan menghajarnya. Apa itu karena ...?" Aruna dan aku berpandangan

