Buah apa yang sedang ingin dinikmatinya? Otak Gia langsung memproses. Satu jenis buah yang banyak mengandung air singgah di benaknya. Tak perlu tunggu ditawar dua kali, Gia menyebutkan keinginannya. “Bisakah kamu memilih semangka?” Gazain berkerut kening, “Aku tidak yakin. Medina tidak terlalu suka semangka. Dia lebih suka kurma. Kamu bisa ikut turun kalau tak mau semangkamu terasa hambar.” Gia menimbang. Rasanya ia sudah cukup banyak berdiri hari ini. Takutnya darah keluar lagi dan Gia tak mau merepotkan siapa-siapa selanjutnya. “Jeruk saja kalau begitu.” “Jeruk?” Gazain menggaruk kening. Buah satu itu juga tidak pandai ia menerawangnya. “Jenis yang kulit tebal atau tipis?” Gia tak mempermasalahkan, asal rasanya manis. “Yang---“ Namun, Gazain pikir dialog mereka buang-buang wa

