Usai mengantar motor pinjaman, Hasan pulang ke rumah. Rumahnya tampak lengang dan ia juga tampak lesu. Ia membuka lebar tirai jendela. Biasanya tak pernah dibuka karena ia, Hamas dan Evan tahu kalau kaca ini masih bisa terlihat dari luar. Sehingga aktivitas mereka di dalam kamar pasti akan diketahui. Terutama orang-orang yang ada di depan rumah mereka, rumah Anne dan Jihan. Hasan hanya bengong menatap rumah itu lalu termenung lama. Ia sedih karena tadi langsung pulang. Namun terlalu malu menghadapi Anne. Gadis itu juga pasti tak nyaman dengan kehadirannya selama ini. Hasan bisa merasakan hal itu. Apalagi saat Hasan tak sengaja emosi pada Anne kala di Bandung, Anne benar-benar menjaga jarak darinya. Enggan berada dalam satu radius dengannya. Dan mengingat itu, semakin membuatnya sedih. H

