Hasan tegang. Kaget saja. Gadis ini begitu masuk ruangannya dengan tidak sopan, langsung menarik kerah bajunya. Eeh merapikan kerah bajunya. Lebih tepatnya lagi, membuka dua kancing kemejanya. Ia mengerjab-erjab. Sungguh kaget dengan apa yang dilakukan. Tapi anehnya, tubuhnya hanya membeku bukannya marah karena seperti sedang dimesumi. Lalu kedua tangan itu pindah ke jas dokternya. Gadis itu merapikannya. Ia menggulung sedikit ujung kedua lengan Hasan. Kemudian tangannya pindah lagi ke rambutnya. Ia mengangkat helaian gaya klimis itu menjadi berdiri. "Iishh! Ini udah panjang tauk, dook! Dipotong kek!" serunya lantas ia menjentikan jari. Tiba-tiba mendapatkan ide saat melihat wajah Hasan. "Gimana kalau nanti malam kita potong rambut aja? Keera pernah lihat tukang pangkas rambut dekat ruma

