Semua ini sudah sesuai dengan dugaan Feby. Mulut temannya yang satu itu memang tidak bisa dikendalikan sama sekali. Akhirnya ia harus menghabiskan istirahat pertama nya yang seharusnya tenang menjadi tidak tenang. Ia dipaksa menceritakan siapa yang mengantarnya ke sekolah tadi dengan sedetail-detailnya. Dan Feby kesal dengan Sukma si mulut ember itu, mentang-mentang tidak sekelas, jadinya dia menceritakan pada Adela dan Dea seenaknya. "Jadi siapa yang nganterin kamu tadi pagi, Feb?" Tanya Adela dikuti dengan Dea yang ikut menatap Feby dengan tatapan tajamnya yang sengaja ia buat-buat bertujuan agar Feby bercerita dan jujur. "Panjang tahu ceritanya, capek lah denai, beliin es jeruk dulu donk, apa kek bulir-bulirnya kek." (Denai:saya) Feby memancing sebatas mana teman-temannya ingin

