98 | Please Don't Be Lonely

1986 Kata

Tangis Ditrisya pecah lagi saat melihat skuter putih gadis Ahyar yang terparkir dua meter di depannya. "Kenapa lagi, sih, Di?" tanya Ahyar yang mulai lelah meningkahi Ditrisya. Ditrisya menyeret langkahnya mendekati skuter itu, ia hanya bisa mengendalikan suara isak tangisnya, tapi tidak dengan kucuran air matanya. Ahyar memakaikan jaketnya ke tubuh Ditrisya sembari berusaha menyuruhnya berhenti menangis, "kalau ada orang yang lihat, bisa-bisa mereka jahatin kamu. Dan kalau orang rumah kamu lihat kamu pulang dengan wajah sembab, mereka pasti akan bunuh aku." "Kalau semua aku yang pakai, kamu gimana?" tanya Ditrisya saat Ahyar memasangkan helm di kepalanya. "Nggak apa-apa, nggak usah pikirin aku." Pandangan Ahyar yang semula fokus pengaitkan pengait di bawah dagu Ditrisya, serta mer

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN