Pandangan Ruby menjadi kabur karena rasa sakit di kepalanya yang semakin terasa. Ekspresi kesakitannya tertangkap oleh Anthony. “Ruby kamu baik-baik saja? Kamu pucat sekali,” ujarnya. Laima melihat ke arah Ruby dan berpikiran yang sama. Dia berteriak histeris ketika tubuh Ruby tumbang ke arahnya. Odiv melesat menghampiri Permaisuri King Juan tersebut dan memerintahkan pengawal untuk mengabari rajanya. Dalam pendengaran yang samar Ruby membuka matanya dan mendapati Juan ada di sebelahnya. Perasaan lega dan tenang menyeruak dalam d**a Ruby karena melihat pria itu ada di dekatnya. Tangannya berada dalam genggaman pria itu—cukup kuat—seolah takut kehilangan dirinya. “Juan…,” parau Ruby serak. Kalau memang aku sudah menjadi tunangannya saat itu, kenapa aku masih mau bertemu Anthony? Untuk

