***...*** Sofia langsung terjatuh dan mengadu kesakitan saat wanita tadi tiba-tiba mendorongnya dengan kuat. "Aduh!!." Rintih Sofia sembari meraba sikutnya yang terasa perih. Namun matanya kembali terbelalak saat melihat rantang yang dibawanya, kini teronggok mengenaskan di lantai. Untunglah isinya tidak sampai tumpah. "Ciihh!! w*************a sialan!! Tuan Richard tidak akan mungkin mau melirik wanita sepertimu!! Kamu benar-benar murahan!! Dasar wanita hina!! Aku akan membuatmu jera!!." Pllaakkkk!! Bukan hanya hinaan dan juga cacian, karyawan wanita itu bahkan melayangkan sebuah tamparan di pipi Sofia. "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau malah menamparku?." Sofia bergerak bangkit berdiri dengan cepat. Nafasnya naik turun karena ikut terbawa emosi. "Kenapa? Marah? Itu pantas did

