"Emily berangkat dulu, Pah, Kak Ayana." pamit Emily yang kemudian berlari tergesa menuju bus sekolah yang telah menunggunya di depan rumahnya. Ayana melambaikan tangannya dengan senyum manis melepas kepergian Emily. Sedangkan Adam hanya menatap putrinya dari kejauhan dengan pandangan lurus. Setelah bus yang ditumpangi Emily melaju meninggalkan keduanya, Ayana lantas kembali masuk ke dalam rumah. Gadis itu tengah merapikan piring-piring kotor bekas sarapan mereka. Tanpa Ayana sadari, sedari tadi Adam ternyata mengikuti dirinya. Memantau kegiatan gadis itu dengan mata elangnya. Setelah malam panas yang mereka lalui waktu itu, sikap Adam mulai berubah lunak. Pria itu tak sedingin biasanya, cukup hangat walau belum sepenuhnya. Klunting Suara dengungan gelas kaca yang beradu menarik aten

