GARA GARA KETEK

1139 Kata
Adam dan Hawa bergandengan tangan sambil jalan santai bersama. "Yank,ntar malem anterin aku kerja ya.Ada atasan yang datang dan semuanya mesti hadir." "Kamu nggak bawa motor?" "Nggak ah males,kalau baliknya awal kan kita bisa sekalian jalan." "Iya deh,boleh boleh aja."Hawa senang dengan atmosfer cinta pagi ini. Karena jalan santainya cukup ramai,Hawa yang lelah mulai melambat jalannya.Kakinya juga pegal dibawah sana.Ia juga terhuyung sesekali di senggol gerombolan orang orang yang gerak jalan lainnya. Adam kasihan melihat hal itu,melihat Hawa yang tidak mengeluh walau sudah lelah dan bekeringat bayak. "Gendong aja mau?"Tanya Adam pada Hawa. "Hah?Enggak,nggak mau.Malu lah."Hawa cengengesan dengan wajah memerah. "Tapi kan kamu capek sayang,udah meper meper lagi jalannya.Gendong kamu sampai garis finish juga aku mampu,beban negara aja aku kuat mikulin apalagi cuma mikul kamu."(Asekkkkk,gombal mode on fire!!!) "Nggak,aku nggak apa apa kok."Hawa tidak ingin menarik perhatian lebih jauh lagi dengan acara gendongan segala. Adam masih kasihan pada Hawa yang lelah dan diterpa perjalan pejalan lain yang ingin duluan itu. Adam lalu berhenti,diikuti Hawa juga. Hawa bingung pastinya dengan menatap Adam. "Aku laper nih,kita balik aja nggak usah jalan lagi.Daripada jalan santai mending kita jalan aja.Aku mau ajak kamu main badminton di lapangan kantor aja ya."Itulah inisiatif Adam agar Hawa tidak kecapean berjalan lagi. 'Dia pasti kasihan sama aku,makanya ngajakin balik.So sweettttt.'Hawa kagum berulang kali pada kekasihnya yang belum genap satu jam itu. Hawa menuruti Adam lalu keluar dari barisan pejalan santai itu. Adam merangkul bahu Hawa dan menghadang orang orang yang menubruk Hawa. Hawa melihat ekspresi tegas dan cara Adam yang melindunginya sedimikian rupa.'Aku nggak tahu kalau polisi bisa sebaik ini.Yang aku tahu mereka negakin keadilan,nangkap maling sama ngatur lalu lintas.Tapi ini,aku punya polisi penjaga badan dan hati aku.Kayak aku negara dan dia pelindung bangsa.Cucok kan,klop banget kayak amplop isinya duit,amplopnya bikin deg deg dega,isinya bikin senang.' "Udah,jangan jatuh cinta terus sama akunya ntar nggak bangun bangun tuh hatinya."Adam menatap Hawa dan tahu Hawa sedang terpana padanya. "Maklum,aku belum pernah pacaran soalnya.Ini hal baru buat aku."Hawa jujur dan tidak mengelak. "Tik..Tik..Tik."Tetes hujan tiba tiba jatuh saat awan mendung dalam sekejap menghilangkan panas terik di pagi itu. Hawa reflek menaruh kedua tangan di kepalanya. "SREK."Adam lekas membuka jaket trainingnya.Ia lalu mengibarkan jaket itu dan menjadikannya payung menutupi kepalanya dan Hawa. Jadilah Adam dan Hawa bernaung didalam jaket bagai payung itu. "Adam,ini tuh mirip banget sama adegan adegan drakor yang aku tonton tahu nggak."Celinguk Hawa sambil memandang Adam. "Drakor mah settingan,kalau ini kan asli.Kayak perasaan aku ke kamu yang asli dan nggak cuma akting aja."Adam masih membanyol gombal. Hawa tertawa."Karena sering di gombalin kok kayaknya aku udah nggak ngaruh lagi ya dengerin kamu kayak tadi." "Oke,kalau gombal udah nggak mempan.Aku punya sesuatu buat kamu."Adam membuat Hawa penasaran. Adam dan Hawa berteduh dulu di sebuah gedung dekat situ.Karena hujan semakin deras,mereka juga belum bisa lanjut berjalan. Baju Adam yang bewarna putih nampak basah,namun berkah menghampiri mata Hawa.Dari baju Adam yang tembus pandang karena basah dan sedang di kibas kibas Adam itu,Hawa bisa melihat tubuh atletis Adam begitu dekat.Dada Adam yang menonjol karena padat atletis,perut rata Adam yang berkotak,juga lengan Adam yang berotot dan urat urat tangan Adam yang menjadi hasil ia sering melatih kebugaran di Gym. "Glek."Hawa menelan ludah menatap tubuh Adam yang seperti ayam panggang kesukaannya itu. Adam melirik ke arah Hawa yang terkagum.Adam tersenyum walau Hawa tidak menyadarinya karena masih sibuk memerhatikan tubuh atasnya itu.'Dikerjain dikit boleh nih.'Adam sudah ada ide jahil rupanya. "Pegangin nih."Adam memberi jaketnya pada Hawa. "ClINK."Barulah Hawa sadar dan kembali fokus. "SREK."Adam lalu membuka kaosnya yang basah itu dan menampakkan tubuh atasnya tanpa tertutup apapun itu. "DAEBAK!!!!"Keceplosan lagi si Hawa.Hawa seperti di terpa kipas angin tornado saat ini.Ia juga seperti berbaring di hamparan taman bunga yang luas. Adam memeras kaosnya yang basah dan sengaja menghadapkan tubuhnya pada Hawa. "Nggak kalahkan sama bodyny Park Seo Jon."Celetuk Adam. Hawa lalu memalingkah wajah.'Nafas Hawa,nafas!!!!' "Ngeliatnya sampai nggak bekedip gitu,boleh di sentuh kok kalau mau."Adam sengaja menganggu terus. Hawa lalu menghadap Adam."Nggak kok,aku…."Glek"Lagi lagi Hawa menelan ludah dan teralihkan pada tubuh Adam yang putih,bersih,atletis lagi.'Ya ampun,mau banget megang walau cuma seujung kuku.Bisa ngiler nih kalau nggak kesampaian.' Di tengah lamunan itu,Adam malah berjalan ke arah Hawa.Hawa kontan mundur,Adam maju selangkah dan ia mundur selangkah,setelah beberapa langkah dengan debaran jantung yang sudah seperti irama musik dangdut koplo itu,Hawa akhirnya tidak bisa mundur kali karena mentok bersandar pada sebuah pilar tiang. "DUG."Bunyi tubuh Hawa menempel di tiang dan membuatnya tidak bisa pergi lagi. Adam lalu berhenti didepan Hawa dengan ujung sepatu saling bertemu itu. Hawa mendongak ke atas memandang pujaan hatinya yang super tampan itu. "BRAK."Adam menaruh satu lengannya di tiang,tepat di sebelah kiri Hawa tangannya menggantung seperti jemuran. Mata Hawa sempat sempatnya melihat ke arah ketiak Adam.'Kok nggak ada bulunya?Apa di cukur ya?'Hal yang melintas itu malah membuyarkan Hawa yang tadinya terpesona pada Adam karena teralihkan kemana perginya bulu ketiak Adam. "Kamu kok malah lihatin ketek aku?"Adam tahu tatapan Hawa yang melihat ke arah ketiakanya itu dengan tatapan aneh. "Eh,nggak kok."Hawa cengengesan. "Hahahahaha."Adam lalu menurunkan tangannya dan tertawa."Niatnya aku mau tebar pesona,eh kamunya malah gagal fokus gara gara ketek.Aku juga jadi geli tahu nggak."Adam memegang perut sixpacknya karenan tertawa kencang. Hawa hanya menggigit satu jari manisnya,Hawa malu malu karena pacarnya bisa sampai geli begitu. Saat sedang melamun,Hawa malah melihat ada jelipan kecil yang merayap didekat kakinya. "AAAAAAAAA."Hawa berteriak panik dan "BRUKKK" Hawa memeluk Adam erat tanpa diminta. Adam yang belum memakai baju tentu saja kaget. "Itu dibawah ada Lipan,ituuuuu."Hawa menghentak hentakkan kakinya. Adam melihat kebawah dan memang benar ada binantang kecil itu.Adam hanya menyodornya dengan ujung sepatunya dan lipan itu sudah pergi. "Udah,udah nggak ada kok."Adam memberi tahu dengan penuh kelembuatan. Hawa lalu membuka matanya dan melihat kesamping. "FIUHHH"Hawa bernafas lega sambil tersenyum. Tapi mendadak wajah Hawa berubah serius saat ia melihat sedang memeluk Adam dan didepan d**a Adam. Hawa lalu menatap ke atas. Adam sedang tersenyum dan kelihatan tidak keberatan. "SLAP."Adam tiba tiba menempelkan bibirnya saat Hawa masih membuka mata dan bengong itu. "TANG TING TUNG TONG"Didalam hatinya,Hawa sedang menabuh gong dengan kencangnya karena ciuman ini. Adam lalu mengangkat bibirnya setelah mengecup Hawa.Adam menyapu lembut bibir Hawa dengan ibu jarinya."Ini punya aku ya,jangan kasi yang lain.Udah aku kasih cap loh." "Boleh nggak aku minta pulang sekarang?"Hawa bicara dengan otak yang sedang oleng itu. "Kenapa pulang?Kan belum sarapan?"Tanya Adam bingung. "Aku mau istirahat aja,kayaknya aku sakit.Jantung aku lagi suka sukanya berdebar terus dan sekarang kepala aku rasanya kliyengan." Adam tersenyum tipis."Yank,itu tandanya kamu lagi jatuh cinta.Kamu secinta itu sama aku sampai tubuh kamu kaget semua.Ya udah,kita pulang ya.Tapi ingat,ntar malam anterin aku." "Iya,aku pasti anterin kamu." Adam lalu mengantar Hawa pulang karena Hawa sedang di mabuk ciumannya tadi.Adam merasa sangat unik pada diri Hawa yang baru pacaran saat kuliah.Sedangkan ia,sejak Sd bahkan sudah punya pacar. *** Saat Adam singgah kekantornya untuk mengambil sesuatu.Adam malah berkenalan dengan polwan baru di kantornya.Polwan yang amat cantik dan spesialnya ia adalah anak seorang Kapolnya. "Hai,aku Adam." "Aku Raisa." Adam dan Raisa saling berjabat tangan.Dari jauh Enggar dan teman teman Adam melihat adegan itu. "Adam memang laris banget kayak kacang goreng.Setiap ada cewek baru,dia aja gitu yang ambil duluan.Padahal ceweknya aja masih ada."Enggar berkomentar pada Adam yang ia yakin sebentar lagi akan mendapatkan hati Raisa. "Iri?Bilang bos."Olok teman Enggar di sebelahnya. "PAPALE PAPALE…."Olok Enggar lagi sambil meniru gerakan tik tok. Tapi Adam memang sudah mendapatkan kontak Raisa dan tinggal menunggu waktu saja sampai Adam beraksi.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN