BAB 22

1086 Kata

Sampai di rumah aku langsung mendapat banyak pertanyaan, baik dari ayah dan juga kakakku. Mereka sama-sama bertanya banyak, jadi aku bingung ingin menjawab dari mana. Aku memilih diam, membiarkan mereka berbicara sesukanya. Sampai akhirnya mereka diam dan saling menatap. Lalu beralih menatapku. "Baju kamu basah, ganti baju dulu sana," ucap Kak Farhah. Kuhela napas berat lalu mengangguk. Kulangkahkan kaki ke kamar yang sudah lama tidak kutinggali. Kepalaku pening kembali, mataku terasa berat, seakan ada yang mengganjalnya. Tubuhku juga terasa tidak enak. Selesai mengganti pakaian aku langsung merebahkan diri di kasur. Tanpa aba-aba airmataku menetes kembali. Bahkan sampai sekarang kak Ali sama sekali tidak menghampiriku. Dia memang benar-benar keterlaluan. Dia tidak menginginkanku ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN