Chapter 41

1042 Kata

Kamu sudah mulai tergoda akan pesonaku, 'kan? Buat apa kamu mengabaikanku. Sedang aku ikhlas untuk kau nikmati. *** Sasi sudah menutup pintu kamarnya. Ia butuh ketenangan. Entah kenapa jika ada Elard dan Felix, semuanya menjadi tegang. Ia kesal jika masing-masing mulai beradu mulut dengan sinis dan sengit, sedangkan dirinya berada di antara keduanya. Ingin rasanya Sasi berteriak agar keduanya berhenti. Pintu kamarnya terbuka tiba-tiba. Sasi berbalik dan terkejut. Elard sudah berdiri di ambang pintu. Wajahnya begitu kaku, membuat Sasi tidak nyaman. Tanpa berkata-kata, tanpa permisi,  Elard melangkah masuk. Tatapannya tak lepas dari Sasi. Bahkan saat menutup pintu, Elard masih tetap menatap Sasi. Sasi bergeming. Tak berkutik saat kurknya diambil dan diletakkan di tembok, di belakang tubu

Pengguna baru dapat membuka kunci 2 bab secara gratis!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN