Chapter 50

354 Kata

Harus cepat diakui menjadi milik. Agar tidak diambil orang. *** Untuk kesekian kalinya Sasi mengembuskan napas dan itu juga kesekian kalinya setelah melihat wajah Elard yang keras. Pria itu sibuk dengan tablet pintarnya. Beberapa kali Sasi meliirk, yang dilihatnya sama. Tabel-tabel. Benar-benar Elard yang dulu, penggila kerja. Tapi, Sasi tahu, diamnya Elard sejak perjalanannya dari apartemen ke rumah sakit, bukan semata karena fokus pada perkerjaan, lagi pula saat menyetir kan gak harus mikir pekerjaan, apalagi tidak ada telepon dari kantor yang perlu pembahasan. Diamnya Elard pasti karena Felix yang mencium jemari tangannya. Mungkin Elard berpikir kalau diamnya Sasi atas perlakukan Felix yang romantis adalah karena Sasi memang ada perasaan dengan Felix. Padahal, Sasi hanya berusaha be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN