Sebuah Kabar

1053 Kata

Selama di kantor, Andra tak bisa konsentrasi penuh. Segala tingkah laku Alisya tadi siang memenuhi benak Andra, hingga sulit untuk fokus. Bahkan saat meeting dengan Pak Zainal pun, Andra kebanyakan melamun. Wah, bahaya sekali ternyata pengaruh Alisya. Tingkah Andra yang tak tenang seperti tadi pagi tentu tertangkap jelas oleh Desi. Dia bertanya secara baik-baik, namun Andra menanggapinya asal. Berkata kalau dia baik-baik saja. Fisiknya memang sangat baik sekarang. Tidak dengan hati dan pikirannya yang terbang entah kemana, tidak pada tempat raganya berada. "Apa Pak Andra kelelahan? Biar saya pijat agar sedikit rileks." Desi menawarkan diri. Baru satu langkah, Andra langsung mengangkat tangan, memberi kode agar Desi tak perlu mendekat. "Tak perlu. Tolong kamu buatkan kopi hitam saja tanp

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN