Eps 16 Mr Lee
Fahmi tidak punya pilihan, di belakang ada pria Kribo yang mencurigakan sedangkan di depannya ada empat pria berpakaian hitam!
Semua orang yang berada di hadapannya adalah pemain Death Timer!!
Itu terbukti dari cara mereka mengenali Fahmi sebagai Pemain Terlemah dalam game! Fahmi sudah menduga hari ini pasti akan tiba, dimana ia akan terlibat dalam pertarungan antar pemain.
Dengan dua Julukan Legendaris yang Fahmi miliki tidak ayal semua pemain Death Timer akan mencarinya, hanya untuk memukul dan menghinanya!!
Jelas!! Pukulan ringan yang terkesan manja shaja bisa mendapatkan hadiah dari sistem!!
Pria Kribo sekarang berada di hadapan Fahmi, itu terlihat seperti seorang pahlawan pembela kebenaran!!
" Berdiri di belakangku!! Aku akan melindungi mu, dengan syarat kau harus mengikutiku, " kata Pria berambut Kribo dengan nada tegas.
Fahmi mengangukkan kepalanya tanda setuju, meskipun dalam hati ia berkata lain.
" Boss harus kita apakan mereka! " tanya salah satu orang dari empat pria tersebut.
" Ini kesempatan terbesar Guild kita! Jangan sia-siakan! "
" Serahkan dia pada kami atau kau akan meraskan akibatnya!! " lanjut Ketua guild.
Pria berambut Kribo mengerutkan keningnya sebelum tertawa keras!! Kumis tebal yang panjang pada wajahnya sampai bergoyang akibat kerasnya ia tertawa.
" Dia mengatakan ingin mengikutiku! Mana mungkin aku akan menyerahkannya pada kalian!! " tawa pria berambut Kribo berhenti setelah berkata demikian.
" Kau pasti akan merasakan akibatnya! SERANG!"
Keempat pria berpakaian serba hitam itu menyerang secara bersamaan, dua menggunakan berlati kecil dan sisanya dengan tangan kosong.
Dua serangan tusukan dan dua lagi pukulan yang beralainan arah! Pria Kribo itu nampak sangat tenang, ekspresinya dingin dan matanya melirik ke berbagai arah!
Melompat tinggi!! Hanya dengan sekali lompatan dua kaki pria Kribo berhasil menghantam dua musuhnya.
Duughh
Dugghh
Ketika kedua kaki pria Kribo mendarat sampai tanah, kedua tinjunya meleset bersamaan. Itu terjadi sangat cepat! Dan gerakan itu membuat keempat anggota guild terlempar secara bersamaan.
Ketua guild memandang benci kepada pria Kribo ini!! Begitu pula ketiga anggotanya.
" Kalian beruntung!! Pada minggu ini aku memiliki empat misi PK ( Player Kill ) yang belum aku selesaikan!!" seru Pria berambut Kribo sembari tertawa kecil.
Keempat pria berpakaian serba hitam terperanjat! Misi PK hanya dimiliki oleh para pemain top!
Diam dan membeku! Keempat pria ini membeku dan tidak bergerak dari tempatnya, " Pekenalkanlah aku, Mr Lee." kata Mr Lee dengan nada rendah, namun terdengar sangat sombong!
Keempat pria dewasa itu menjatuhkan rahangnya dan membuka mulutnya lebar, siapa yang tidak kenal Mr Lee di Death Timer!
Pemain top yang masuk persingkat dua puluh besar ini terkenal karena menjadi pemain Death Timer yang sering mengambil misi PK!
Perkataan maaf ingin sekali Ketua Guild katakan! Namun belum sempat ia berbicara pukulan keras telah menghantam tenggorokannya!
Itu terjadi sangat cepat! Bunyi 'Dugh dan keratak" terdengar jelas pada malam ini, ketiga anggota guild dan satu ketuanya mati di tempat!
Leher mereka patah dan tenggorokanya hancur!
" Dimana kesembongan yang baru sahaja kalian katakan!!!... Sungguh menggelikan! " Mr Lee tertawa mengejek sebelum menengok kebelakang!
" b******n!! Aku sudah menyelamatkan mu karena perkataan mu! Awas sahaja kau yah!! " Mr Lee mendengus kesal sebelum pergi meninggalkan taman ketika tahu Fahmi telah pergi meninggalkannya.
Fahmi berkeringat dingin punggungnya, saat ini ia masih bersembuyi dibalik kursi taman, dengan pohon besar di belakang kursi membuat persembunyian Fahmi menjadi sempurna.
Menghela nafas lega, Fahmi benar-benar beruntung kali ini! Jika sahaja beberapa saat yang lalu ia tidak segera melarikan diri, mungkin kejadian di Guild Midnight Scares akan terulang lagi!
Menunggu situasi benar-benar aman, Fahmi merebahkan tubuhnya di tanah dengan mata yang masih terbuka lebar!!
Mengantisipasi kemungkinan Mr Lee masih ada sekitar taman, membuatnya berpikir seribu kali untuk meninggalkan tempat persembunyiannya.
Satu jam sampai dua jam, Fahmi masih meringkuk di bawah kursi taman. Samar-samar ia melihat ada sekelompok orang berpakaian jas mewah membawa keempat mayat ke dalam mobil.
Fahmi berpikir mungkin itu pihak perusahan penyelenggara Game, mereka sepertinya tengah membereskan lingkungan sekitar pertarungan Mr Lee, darah dan banyak jejak perkelahian segera mereka hilangkan.
Kurang lebih setengah jam kemudian lokasi menjadi seperti sedia kala, semua orang jelas tidak akan mengira bahwa di taman ini ada empat orang mati mengenaskan, dengan tenggorokan dan tulang leher yang hancur!
Kepergian orang-orang misterius itu menyadarkan Fahmi akan Misi Harian yang belum ia kerjakan.
Fahmi menepuk dahinya dengan keras, " Sialan! Aku lupa tidak mengerjakan misi!!"
Menghela nafas panjang, masih dalam di bawah kursi taman Fahmi mendesah pelan, " Setidaknya satu pukulan ini sudah cukup untukku, lagi pula pembaruan misi tinggal satu jam lagi," kata Fahmi sembari tertawa kecil.
Bang! Fahmi memukul kepala bagian pelipisnya dan pingsan di bawah kursi.
Suara burung dan sinar matahari menembus sela-sela kursi kayu, Fahmi terbangun dari tidurnya dan menatap sekelilingnya. Hari telah berganti!
Sosok rambut Mr Lee dengan rambut Kribonya masih terngiang-ngiang dalam kepala Fahmi, pria berkumis tebal itu mampu membunuh orang hanya dengan satu kali pukulan!
Itu jelas sangat mengerikan!!
" Benar-benar game kematian!! Kekuatan super akan Pemain miliki setelah bermain game!" gumam Fahmi.
" Sudah bangun!! Apa tidurnya nyenyak? " tanya seseorang yang tiba-tiba mucul dari balik kursi, Fahmi tersentak kaget dan mundur ke belakang ketika melihat rambut Kribo itu.
" Mr Lee... " wajah Fahmi menjadi pucat.
*****
Dewi telah sepakat untuk menjadi pemain Death Timer, dengan alasan gaji yang tinggi serta lelaki yang ia cinta bermain game yang sama!
Pada mulanya ia ragu, namun setelah mempertimbangkan banyak ia memutuskan untuk bermain.
Sebenarnya alasan terbesarnya ikut bermain game adalah Fahmi, lelaki yang sejak dari kecil telah ia sukai diam-diam sedang memainkan Game tersebut.
Masalah ambisinya untuk membangun rumah sendiri sebetulanya bisa bendung, namun masalah hati yang mencintai seseorang ia menyerah.
Masih jelas pada ingatan Dewi dimana, Fahmi bersama Reni. Dua sejoli itu memadu asmara di depan umum, hati Dewi benar-benar seperti terbakar! Ia sempat mogok makan dan berhenti sekolah karenanya. Pada saat itu semua keluarganya mengira ia kena tifus padahal kenyataan sebenarnya karena Fahmi jadian dengan Reni.
Baru setelah Fahmi masuk Sel remaja dan Reni pindah sekolah, keadaan Dewi semakin membaik, mentalnya pun menjadi semakin kuat.
Ketika Fahmi kembali berangkat sekolah, Dewi langsung berinisitatif mendekatinya! Dan selang beberapa bulan mereka berpacaran, meskipun masih di pandang sebelah mata dan kesibukan Fahmi bermain membuat hubungan mereka seperti hanya status, namun Dewi merasa sangat bahagia.
Akan tetapi, keadaan itu berubah setelah Dewi melakukan kesalahan kecil yang membuat Fahmi marah dan memutuskannya.
Waktu itu Dewi sangat bersedih, kesedihannya berlanjut hingga ia lulus sekolah. Baru setelah ia bekerja semuanya telah hilang, namun kejadian terakhir membuat hati Dewi kembali berbunga-bunga!
Fahmi mengatakan 'iya' di setiap pertanyaannya, hal tentu memberikannya sedikit harapan akan hubungan mereka.
Dewi harus bekerja keras untuk hal ini!!
Ketika Dewi mengira semua kesempatan telah berada pada genggaman tangannya, tiba-tiba muncul sosok baru! Reni datang dan ia bermain game yang sama dengan Fahmi!!
Masalah serius!! Ini jelas akan menjadi sumber penghalang hubungannya dengan Fahmi!
Tidak boleh dibiarkan!! Dewi tidak mau mengalahkan lagi! Ia harus mendapatkan Fahmi bagaimana pun caranya!
Mau tidak mau, berani atau tidak berani. Dewi harus ikut bermain game!!
Jelas ini adalah keputusan yang sulit untuknya, namun demi Fahmi masalah sesulit apa pun pasti akan bisa ia atasi.
Saat ini Dewi telah menandatangani semua berkas di amplop, dan menekan panel kirim pada menu pilihan di game.
Dua jam kemudian, muncul beberapa orang berpakaian jas besetelan mewah datang membawa untuk membawa Dewi.
Ada seorang wanita juga disana, wanita berjas itu aktif berbicara dengan Dewi. Selama perjalanan wanita berjas ini selalu mengobrol, suasana nyaman Dewi rasakan.
Begitu tiba di sebuah perusahanan besar, Dewi bertanya-tanya mau kemana mereka, namun belum ada jawaban. Ia mengikuti wanita berjas masuk ke dalam pabrik....
Dewi tidak mengingat apa yang telah terjadi, tahu-tahu ia sudah berada di kamarnya sendiri. Beberapa ingatan samar-samar ia ingat, namun masih sulit untuk mendeskripsikannya.
Kluntangg
Klunntangg
Pemberitahuan terbaru muncul pada ponsel Dewi.
' Selamat untuk Dewi karena berhasil menjadi Pemain Death Timer'
' Pahami aturan dan hukum yang berlaku! Permainan akan dimulai satu hari kemudian.'
" Akhirnya aku memiliki alasan untuk dekat dengan mu, " kata Dewi dengan seyum lebar menghiasi bibirnya, jelas kata-kata itu tertuju untuk Fahmi.
***
Di sebuah rumah mewah berlantai dua
Seorang pria gendut dengan mata bulat yang khas berkata kepada seseorang," Awasi dia, jika dia berada dalam keadaan yang mengacam nyawanya, segera hubungi aku! "
" Laksanakan perintah Pimpinan. "
" Rumahnya berada di gang xxx, gerbang rumahnya memiliki penyok yang sangat besar! Aku yakin beberapa jam lagi ia kembali kerumah," kata pria bertubuh gendut itu menambahkan.
" Kau bisa pergi sekarang! " lanjut pria gendut tersebut.
" Laksanakan perintah Pimpinan! " sosok itu melesat pergi setelah berkata demikian.
Pria gendut itu menghela nafas panjang, ia melihat sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi, cepat atau lambat ia harus mengambil keputusan atas pilihannya.
" Bagaimana jika aku melawan arus!! Apakah game ini akan menjadi menarik, atau mungkin lebih menantang!... Setidaknya aku harus mencobanya. "