Sekarang ini, posisi Wiwid membelakangi Leon dengan posisi Leon dari belakang seperti ini, pada awalnya Wiwid merasakan sakit di bagian inti tubuhnya tapi lama kelamaan, rasa sakit itu menjadi samar bahkan menghilang.
Bahkan Wiwid mulai merasa keenakan apalagi karena jari-jari Leon masih terus bermain di butir kecoklatan milik Wiwid.
Sehingga lama-kelamaan Wiwid mulai merasa enak dengan posisi yang baru dia rasakan ini.
Walaupun posisi seperti ini sudah biasa dilakukan Wiwid, tapi, sekarang ini, rasanya begitu berbeda.
Tekanan kuat dirasakan Wiwid di inti tubuhnya, tekanan yang ujungnya terus menyentuh titik-titik sensitif di sana dengan begitu fasih dan tiap sentuhan itu mendatangkan rasa yang tiada taranya bagi Wiwid.
Apalagi dengan melakukan gaya seperti ini, Leon bisa terus memainkan jarinya di butir merah muda milik Wiwid dan itu membuat Wiwid mulai terhanyut dan dia mulai mendaki sebuah titian tangga surga dunia.
Dengan posisi seperti ini, Leon bisa terus memainkan juniornya tanpa henti, terus menyentuh titik-titik yang dia tahu merupakan titik kelemahan para wanita.
Properti milik Leon yang besar dan panjang itu membuat dia bisa dengan mudah mencapai titik-titik yang dia inginkan.
Leon yang selama bertahun-tahun sangat ahli melakukan ini, demi menyenangkan satu wanita, wanita tercintanya yaitu istri tercintanya, kini memiliki kemampuan luar biasa untuk menyenangkan wanita manapun yang menggunakan jasanya.
Leon terus bergerak cepat di belakang tubuh Wiwid, juniornya terus memborbardir bagian inti Wiwid sambil tangannya terus meremas buah d**a ranum milik Wiwid sehingga Wiwid kembali merasakan arus kenikmatan yang makin menguasai dirinya.
Dengan berada di posisi belakang seperti ini, dimanfaatkan betul-betul oleh Leon untuk terus bergerak cepat tanpa pernah kendur sama sekali.
Gerakan Leon konstan untuk semakin membuat Wiwid menjerit-jerit dalam gairah yang semakin liar, membawa dirinya melayang dalam belantara kenikmatan yang tanpa batasan.
Sejak lama, Istri Leon selalu keenakan dan tidak mampu menandingi libido Leon yang telah ada pada diri Leon sejak lama.
Malam ini sudah ada dua wanita yang dipuaskan Leon tapi stamina Leon masih tetap terjaga. Ini membuat Wiwid heran, kagum dan berjanji dalam hatinya untuk kembali menyewa Leon secepat dia bisa.
Mungkin besok malam atau lusa malam, pokoknya, Wiwid ingin kembali merasakan ini.
Belakangan Wiwid mulai menggoyangkan pinggulnya untuk mengimbangi Leon.
Sebelumnya, Wiwid agak pasif dengan gaya yang dilakukan Leon ini, karena dia langsung enak dan ingin meresapi dulu apa yang dia rasa, tetapi belakangan, saat hasratnya kembali mulai naik, Wiwid mulai memainkan pinggulnya untuk mengimbangi tusukan-tusukan penuh kenikmatan yang dilakukan Leon.
Keduanya bergerak saling memberi kenikmatan kepada masing-masing mereka, Leon menusuk dengan penuh kekuatan, masuk ke bagian inti milik Wiwid dan setiap tusukan dalam yang dilakukan Leon ini, membuat Wiwid mendesah kuat dalam kenikmatan yang tidak terkatakan, kenikmatan yang membuat Wiwid melayang tinggi ke awang-awang.
Wiwid bergerak untuk semakin mengarahkan juniornya Leon ke titik-titik sensitif di tubuh Wiwid, agar supaya puncak asmara yang ingin Wiwid capai, bisa dia capai dengan segera, karena Wiwid tidak sabar lagi untuk mencapai puncak kenikmatannya.
Leon tahu kalau Wiwid akan segera mencapai puncaknya, karena itu, Leon menekan dengan lebih ketat, dia bahkan membuat kaki Wiwid terangkat lebih tinggi ke atas dengan siku kaki Leon yang terus menopang kaki Wiwid dan dengan posisi ini, Leon bisa menghujamkan miliknya lebih dalam dan lebih dalam lagi.
Tusukan-tusukan yang dilakukan Leon yang menekan dengan penuh cinta ini, membuat Wiwid semakin keenakan.
Wiwid semakin menceracau tidak karuan, entah apa yang dia katakan, dia cuma ingin mengeluarkan suaranya sekeras mungkin sebagai luapan dari ekspresi kenikmatan yang sedang dia rasakan ini.
Belakangan, suara Wiwid semakin kencang terdengar. Dia akan segera mencapai puncak.
Leon menurunkan tangannya yang dari tadi terus meremas buah dadanya Wiwid, kemudian Jason arahkan tangannya ke bagian inti tubuh Wiwid dan berkreasi di sana.
Di saat yang sama, tekanan Leon dengan juniornya ke arah Wiwid, terus dia tingkatkan.
Wiwid semakin merasa terbang di awang-awang. Dia terbang di awan awan penuh kenikmatan, dia terbang di puncak gunung dengan pemandangan yang luar biasa karena apa yang sedang dilakukan Leon kepadanya ini.
Tusukan-tusukan Leon dengan juniornya Leon ini ditambah dengan sentuhan tangan Leon di permukaan bagian inti tubuhnya, membuat tubuh Wiwid bergetar dalam kenikmatan yang hebat.
Wiwid terus berteriak kencang karena dia merasakan sesuatu yang tidak terbayangkan nikmatnya, sesuatu yang membuat dia ketagihan, sesuatu yang luar biasa, yang dia berjanji dalam hati ingin melakukan hal ini lagi dan lagi bersama Leon di masa depan.
Wiwid berjanji dalam hatinya kalau nanti, dia akan kembali menyewa Leon dan meminta hal ini kepada Leon, karena apa yang dilakukan Leon kepadanya saat ini, sangat enak, sangat luar biasa dan dia semakin menyukai Leon.
Wiwid langsung menetapkan Leon sebagai pemain langganannya bahkan satu-satunya di masa depan. Wiwid berjanji dalam hati kalau dia tidak akan mau menyewa yang lain di masa depan, dia cuma ingin Leon.
Mendengar teriakan-teriakan Wiwid yang semakin tidak beraturan dan semakin nyaring itu, maka Leon tahu kalau sebentar lagi Wiwid akan kembali mencapai puncaknya, karena itu, Leon terus gunakan jari-jarinya dengan lihay dan menekan juniornya dengan penuh kekuatan.
Karena itu, Leon terus menekan dengan hebat, dengan cepat, hingga akhirnya Leon merasakan denyutan yang sebelumnya sempat dialami Wiwid berkali-kali, kini mulai terjadi lagi.
Wiwid juga langsung menarik tangan Leon yang sedang berada di inti tubuhnya karena di saat Wiwid sudah mencapai puncak seperti ini, maka tidak boleh ada rangsangan sedikitpun kepadanya, dia tidak akan tahan dengan rangsangan sekecil apapun karena saat ini, dia sudah mencapai puncak.
Milik Wiwid sedang berdenyut-denyut dan Wiwid meminta Leon untuk menghentikan gerakannya dulu.
Leon menurut. Dia menghentikan gerakannya karena peluh juga sudah membasahi tubuhnya.
Dia perlu istirahat barang sejenak tapi bukan berarti dia sudah habis.
Stamina Leon masih kuat. Tubuh dan stamina Leon ini, memang tercipta untuk memuaskan wanita. Tapi kalau sebelumnya dia hanya memuaskan satu wanita yang selalu puas dan kadang minta ampun karena stamina Leon terlalu hebat baginya.
Kini, mulai malam ini, tubuh dan stamina Leon ini, dia arahkan untuk memuaskan tidak hanya satu, tapi untuk banyak wanita.
Sebelumnya, Leon sudah melayani Sonya, membuat Sonya menggapai puncak hingga tujuh kali, sesuatu yang akhirnya membuat dengkul Sonya lemas.
Kini, Wiwid juga mulai merasakannya. Leon sudah mengantarkan Wiwid ke awang-awang hingga 4 kali.
Leon sudah membawa Wiwid ke puncak kenikmatan hingga 4 kali, Leon sudah mengantarkan Wiwid ke surga dunia hingga 4 kali dan ini saatnya bagi Leon untuk mengantarkan dirinya sendiri ke puncak.
Kali ini, Leon kembali melepaskan diri dari penyatuan dengan tubuh Wiwid.
Setelah itu, Leon kembali naik keatas tubuh Wiwid. Kali ini, dengan posisi saling berhadapan dengan Wiwid berada di bawah.