Book 6 PART. 6

827 Kata

Wira sekeluarga sudah selesai sarapan. "Abah, aku ingin memberikan jawaban." Razzi menatap Wira. Ziah, dan Wirda menatap Razzi. "Tepatnya keputusan mungkin. Aku sudah mengambil keputusan. Aku bersedia menikah dengan Vanda." "Alhamdulillah!" seru Wira, dan Wirda. Hanya Ziah yang diam saja, ditatap lekat putranya. Ziah merasa ada kesedihan pada nada suara putranya. Sikap Razzi juga menunjukkan tidak ada kegembiraan pada dirinya. Ziah merasa, Razzi sedang tertekan. "Aku akan menelpon Paman Soleh." "Ya, kabari mereka secepatnya, Wira." "Aku ganti pakaian dulu," Razzi berlalu menuju kamarnya. Tiba di dalam kamar. Razzi memejamkan mata, menahan rasa perih di dalam hatinya. Impian yang terajut sekian tahun, harus ia lepaskan kini. Bukan Vanda, yang ia puja di dalam hatinya. Bukan Vanda yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN