Manusia di Dalam Hutan

1131 Kata

Hei.” Amar berteriak kemudian berlari begitu saja. Sedangkan aku berdiri merasakan degup jantung yang mengencang. Tadi itu manusia, kan? Sekilas aku sempat melihat sosok di belakang punggung kami tadi. Tubuhnya layaknya manusia pada umumnya, berdiri, berlari dan tak terbang tentunya. Anggota tubuhnya lengkap, hanya satu yang tak ia miliki. Baju! Orang itu berlari ke arah barat, terbirit seperti seekor tikus saat menemukan gagang sapu ibuku. Terlalu lama aku berdiri, mencerna apa yang baru saja terjadi, sampai-sampai aku melupakan jika Amar sudah pergi meninggalkanku. Di sini. Sendiri! Aku mengedarkan pandanganku, ke samping, ke atas, ke bawah, ke belakang. Seperti anak kecil yang tertinggal di pusat perbelanjaan. Masalahnya ini buka mall, di mana aku bisa terus berjalan mencari resep

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN