Challenge.

1006 Kata

Keesokan harinya, hal pertama yang aku lakukan adalah meneguk kopi, menyiapkan roti. Lalu menyambut aktivitas menyenangkan lainnya dengan memperhatikan Albert bagai sebuah anugerah. Mataku tau apa yang diinginkan. Pandanganku seluruhnya mengarah pada pria yang menghadap jendela dengan pemandangan kota Manhattan sedangkan aku lebih menikmati bokongnya lalu merayap ke punggung tegap yang sering menjadi korban gigiku atau kuku- ku. Dia tidak pernah gagal tampil seksi. Semua yang ada padanya adalah daya taril seksual yang berbahaya. Albert menyilangkan kedua tangannya di depan d**a. Alat untuk mendengar pembicaraan di telepon terpasang di telinganya. Dari sini aku merasakan sikap berbahaya yang dominan, seolah obfensifnya akan timbul sewaktu-waktu. Terkadang aku takut padanya namun semua itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN